Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Ingin Mobil Listrik Menjangkau Sampai Desa

Kompas.com - 19/11/2024, 17:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko berkeinginan mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV), menjangkau sampai desa.

Pasalnya, sampai saat ini perkembangan penjualan dari BEV baru mampu menjangkau masyarakat kelas menengah ke atas sebagai replacement product.

"Peran Periklindo semakin terlihat dan paling penting lagi bagaimana masyarakat semakin menikmati kendaraan listrik. Saya berharap kendaraan listrik 'membumi' sampai desa-desa," katanya di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Baca juga: Efek Dipakai Prabowo, Penjualan GWM Tank 500 Diklaim Meningkat

MG Motor Indonesia pamerkan MG Maxus 9 di PEVS 2024Dok. MG Motor Indonesia MG Motor Indonesia pamerkan MG Maxus 9 di PEVS 2024

Dalam upaya merealisasikan harapan itu, Moeldoko menyampaikan ada dua aspek yang perlu digencarkan, meliputi diskusi dengan para produsen kendaraan terkait sembari melakukan edukasi ke masyarakat secara luas.

"Dari sisi production, beberapa kali kita telah berkomunikasi dengan industri mobil listrik khususnya dari China. Kita memberikan alternatif projection market. Anda harus membuat mobil seperti ini, yang bisa dijangkau petani, itu beberapa kali kita sudah sampaikan," kata dia.

"Mereka kan tidak mengetahui bahwa masyarakat Indonesia suka dengan yang muatan banyak, efisien, dan seterusnya. Itu sudah kita lakukan," tambah Moeldoko.

Kedua, bagaimana membangun strategi komunikasi sampai bawah. Dalam artian tidak hanya terbatas kepada akademisi atau masyarakat golongan menengah tetapi juga ke lapisan terbawah.

Baca juga: Jangan Abaikan Suspensi Motor yang Sudah Keras

Honda EM1 e: mendapat sambutan positif selama PEVS 2024Dok. Wahana Honda Honda EM1 e: mendapat sambutan positif selama PEVS 2024

"Oleh karenanya tadi saya katakan, kita jangan bicara dengan masyarakat di level akademik saja tetapi juga harus bicara dengan elemen-elemen yang saat ini mungkin kelihatan jaraknya jauh antara EV dengan mereka," ucap Moeldoko.

"Ini yang mesti kita cari sumber-sumber yang bisa kita ajak bicara sehingga nanti bahasanya sama dari atas sampai bawah," tambah dia.

Meski demikian, dalam kesempatan tersebut dirinya belum bisa memastikan produk seperti apa yang cocok untuk masyarakat segmen tersebut. Tapi yang pasti, punya harga lebih terjangkau alias murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau