Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Truk Gagal Menanjak di Pelabuhan, Efek Kelebihan Beban

Kompas.com - 30/09/2024, 13:27 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian truk gagal menanjak kini terjadi di area sekitar pelabuhan. Kendaraan yang mau masuk ke lambung kapal tersebut malah mundur tidak terkendali sampai as roda depan patah.

Videonya bisa dilihat di laman Instagram Indoviral8 di Instagram. Truk yang kelihatannya penuh muatan tersebut tidak sanggup untuk masuk ke lambung kapal.

Kejadian truk yang muatannya berlebihan di daerah pelabuhan memang bukan pemandangan yang aneh. Bahkan sering dipaksakan buat bisa membawa barang lebih banyak, sampai keluar dari bak.

Baca juga: Video Sopir Truk ODOL Marah Dibilang Membahayakan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Indoviral8 ???? (@indoviral8)

 

Menanggapi kejadian tersebut, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan pihaknya sudah berulang kali menyampaikan ke pengusaha truk apa dampak berbahaya dari over loading.

"Dampak berbahaya dari over loading adalah terkait rasio dengan berat. Tenaga mesin hanya untuk kuat menggendong, tapi enggak kuat lari," kata Wildan kepada Kompas.com, Senin (30/9/2024).

Rasio tenaga dengan berat atau power to weight ratio merupakan hitungan antara jumlah tenaga dengan berat dari kendaraan. Satuannya tenaga kuda per ton, semakin berat truk, maka rasionya makin kecil, kemampuannya berkurang.

Baca juga: Posisi Tuas Transmisi yang Benar Saat Mobil Stop and Go di Tanjakan

"Bila melalui jalan menanjak maka kemampuan tanjaknya (gradeability) juga akan merosot. Sehingga banyak kasus truk over loading enggak kuat nanjak," kata Wildan.

Biasanya pengemudi mengakali dengan menggunakan gigi setengah agar bisa menanjak. Kalau sudah habis kampasnya, yang ada adalah truk meluncur mundur tidak terkendali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau