JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan kaca depan mobil retak karena ditengarai tak kuat menagah getaran dari "sound horeg."
Dalam video yang diunggah akun Instagram, Jakarta Keras, terliaht pengemudi memegang kaca mobil dari dalam karena retak. Sayang tidak disebutkan rinci tempat dan kejadian tersebut.
Baca juga: Ini Tanda Ban Bekas yang Masih Layak Pakai
"Kaca seorang pengendara mobil pecah saat sound horeg lewat di Jatim," tulis keterangan video dikutip Senin (30/9/2024).
View this post on Instagram
Sound horeg merupakan sebutan umum untuk sound system modifikasi ektrem agar bisa mengeluarkan suara keras. Sound horeg biasanya dibuat di atas kendaraan sehingga bisa berpindah tempat.
Lantas benarkan getaran keras dari suara sound system bisa meretakkan kaca mobil?
Aftersales Marketing Mercedes-Benz PRO Motor, tidak menjawab dengan gamblang, tapi pada dasarnya getaran terlalu keras bisa membuat kaca mobil pecah.
Baca juga: Awas Macet, Hindari Kepadatan di Kawasan Monas sampai Sore Ini
"Semua benda itu ada namanya natural frequency atau frekuensi alami, sederhananya ini adalah nilai tertentu yang dimiliki sebuah benda kalau dibiarkan bergetar tanpa redaman," ujar Pras kepada Kompas.com, Senin (30/9/2024).
Pras mengatakan, kekuatan setiap kaca mobil bisa berbeda tergantung dari banyak hal namun salah satunya ialah ketebalan kaca.
Kemudian kekuatan kaca mobil menahan getaran bisa dipengaruhi beberapa faktor termasuk tingkat suara sound system dan sebarapa dekat kaca dengan sumber suara tersebut.
Baca juga: Video Truk Gagal Menanjak di Pelabuhan, Efek Kelebihan Beban
"Hubungannya dengan otomotif, kaca pada kendaraan dibuat dengan memperhitungkan getaran pada kendaraan (getaran mesin, suspensi, jalan, dll) sehingga pada pemasangannya membutuhkan perlakuan yang berbeda antara satu jenis mobil dengan mobil yang lain," katanya.
"Perbedaan ini ditentukan (tidak terbatas tapi terutama) dari ketebalan dan posisinya," ujar Pras.
Pras mengatakan, rata-rata ketebalan kaca mobil antara 3 mm - 5 mm.
"Yang membedakan biasanya memang keputusan dari pabrikan masing-masing. Semakin tebal maka peredaman suara semakin baik tapi tentu berakibat ke biaya produksi yang lebih tinggi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.