Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Mobil Indonesia Terkoreksi Januari-Juli 2024, Ini Kata Toyota

Kompas.com - 06/09/2024, 17:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Data Gaikindo mencatat kinerja ekspor mobil buatan dalam negeri terkoreksi hingga 11 persen sepanjang Januari-Juli 2024.

Pada tahun lalu, hingga tujuh bulan pertama volume ekspor mencapai 290.852 unit. Sementara pada tahun ini, hanya terhenti di 258.766 unit alias selisih 32.086 unit.

Sehubungan dengan kondisi tersebut, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam menjelaskan terdapat berbagai hal yang mempengaruhi perlambatan pasar ekspor.

Baca juga: Adakah Batasan Menyalakan AC Saat Mobil Parkir?

Ilustrasi ekspor mobil.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi ekspor mobil.

"Dunia sekarang dilanda suku bunga tinggi. Tapi semua lagi nunggu kapan suku bunga diturunkan, tinggal tunggu saja," kata dia ketika ditemui di Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/9/2024).

"Ekonomi dunia juga selalu dibayang-bayangi oleh perang, kenaikkan harga minyak, sampai kekhawatiran terhadap logistik. Kemarin itu logistik tertahan di perusahaan swiss karena adanya kekeringan di Panama," lanjut Bob.

"Jadi ada isu logistik juga, yang pada akhirnya menggangu supply," ucap dia lagi.

Meski begitu, Toyota turut berbangga karena masih berhasil untuk menaikkan pangsa pasar pada sisi ekspor mobil buatan dalam negeri.

Baca juga: Asosiasi Minta Pemerintah Tambah Kuota Subsidi Motor Listrik

Suasana ekspor mobil dari Pelabuhan Patimbandok.ADM Suasana ekspor mobil dari Pelabuhan Patimban

Tercatat pada periode sama, perusahaan berhasil mengirimkan 94.167 unit mobil buatan lokal ke berbagai negara. Jumlah ini naik 37,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 68.467 unit.

"Bisa bilang pasar ekspor kita sebenarnya lebih baik dibandingkan domestik. Kita juga lagi lihat, apakah ini karena real demand atau karena mereka sedang meningkatkan stok," kata Bob.

"Harapannya di tahun depan suku bunga mulai diturunkan sehingga pasar bergairah lagi dan itu akan diikuti juga pasar dalam negeri," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau