JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pengguna mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle atau BEV), daya konsumsi daya menjadi hal penting. Apalagi, kalau kendaraan terkait hendak dipakai perjalanan jauh.
Mengingat, fasilitas daya pengisian umum di Indonesia kini masih terbatas. Membuat kapasitas baterai menjadi suatu hal penting karena dapat pengaruhi jarak tempuh kendaraan.
Chief Operation Officer PT Gowa Modern Motor Ferry menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi jarak tempuh suatu mobil listrik, dari kebiasaan mengemudi sampai faktor cuaca.
Baca juga: Jangan Sampai Terjadi, Ini Dampak Telat Melakukan Perawatan Mobil
"Perkiraan jarak tempuh pada mobil listrik dipengaruhi beberapa faktor, sehingga dapat bertambah atau berkurang dari angka yang disertifikasi," ujar Ferry dalam keterangannya, dikutip Sabtu (30/8/2024).
Kebiasaan mengemudi dimaksud, meliputi berkendara dengan kecepatan tinggi, atau terlalu sering berpindah gas dan rem.
Selain itu, penggunaan daya tambahan misalnya AC, pemanas, atau lampu juga mempengaruhi jarak tempuh.
Faktor cuaca, temperatur, dan medan jalan juga bisa memengaruhi kemampuan mobil listrik. Pengemudi juga perlu mencermati kesehatan baterai atau State of Health (SOH).
Baca juga: Manfaat Menjaga Kebersihan Filter Udara Mesin Mobil
"Ketika indikator peringatan baterai ditampilkan pada layar cluster, pengemudi dapat berkendara sesuai dengan tips meningkatkan jarak tempuh dengan daya yang tersedia," kata Ferry.
"Jika level daya baterai 0 persen, jangan coba-coba melanjutkan mengemudi. Parkirkan mobil di tempat yang aman dan hubungi bantuan dari diler," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.