Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Harusnya Sudah Tidak Jual Mobil ICE di 2045

Kompas.com - 22/08/2024, 18:51 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenko Marves) menyebut Indonesia perlu memiliki peta jalan yang jelas dalam proses transisi ke era kendaraan listrik.

Salah satunya, batas waktu penjualan mobil baru berbahan bakar fosil atau internal combustion engine (ICE). Sehingga langkah-langkah menuju kendaraan hijau yang ramah lingkungan optimal.

Baca juga: Mengulas Interior Hyundai Kona Electric, Terasa Familier

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menyampaikan, dengan target netralitas karbon atau Net Zero Emission (NZE) Indonesia yang akan terealisasi, harusnya pada 2045 tidak ada lagi mobil ICE yang dijual.

Hyundai Kona Electric Signature Long RangeKompas.com/Donny Hyundai Kona Electric Signature Long Range

Kendaraan roda empat berpenumpang yang baru, harus sudah beralih ke mobil listrik alias electric vehicle (EV).

"Karena Indonesia punya target NZE pada 2060 atau lebih cepat, berarti suatu ketika kita harus mulai setop penjualan kendaraan beremisi," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/8/2024).

"Biasanya itu 15 tahun sebelum target NZE. Jadi Indonesia paling lambat 2045 semua kendaraan baru harus zero emissions vehicle," lanjut Kaimuddin.

Baca juga: Penampakan Popemobile yang Akan Dipakai Paus Fransiskus di Indonesia

Diketahui, saat ini dari semua negara di Asia Tenggara (ASEAN), hanya Indonesia yang belum menetapkan batas waktu penjualan mobil berbahan bakar fosil. Negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, sudah ketok palu yaitu mulai 2035 dan/atau 2040.

Wuling Cloud EV Two Toneistimewa Wuling Cloud EV Two Tone

Artinya, apabila pemerintah lamban mengambil langkah, bukan hanya tidak memberi kepastian kepada pelaku usaha saja. Tapi bisa membuat Tanah Air sebagai "tempat sampah" kendaraan ICE.

"Kalau kita tidak punya (kejelasan waktu penjualan mobil konvensional) barang bisa kesini semua," ucap Kaimuddin.

Selain itu, Indonesia juga bisa kehilangan pasar ekspor karena hanya sedikit negara yang masih menerima mobil ICE. Diketahui mobil buatan dalam negeri kini telah dikirim ke 90 negara termasuk Australia.

Baca juga: Ada Demo di Gedung DPR MPR, Akses Keluar Slipi Tol Dalkot Ditutup

Sebelumnya, Asisten Deputi Kemenko Marves Firdaus Manti menyebut pembatasan penjualan mobil ICE penting untuk dilakukan dalam upaya transisi menuju NZE 2060.

Aion ES diklaim menjadi solusi ideal bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan listrik stylish dan fungsional dengan harga terjangkau di kelasnya, yaitu Rp 386 juta on the road Jakarta. Dok. KOMPAS.com/Yakob Arfin Aion ES diklaim menjadi solusi ideal bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan listrik stylish dan fungsional dengan harga terjangkau di kelasnya, yaitu Rp 386 juta on the road Jakarta.

"Karena kita target NZE adalah 2060, tentunya kita tidak bisa 2059 baru dilarang. Harus diberikan waktu, misalnya 2045 sehingga ada 15 tahun persiapan," kata dia.

"Sementara bagi mobil eksisting, masih boleh dipakai sampai waktunya selesai sesuai STNK berlaku," lanjutnya.

Hanya saja sampai kini, pemerintah RI belum memutuskan batas waktu penjualan kendaraan berbahan bakar fosil di dalam negeri.

Firdaus hanya menyampaikan pihaknya akan melakukan FGD soal peta jalan EV nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau