Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Indonesia Punya Obat Mutakhir Atasi Perang Harga Mobil Listrik China

Kompas.com - 30/07/2024, 08:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetrasi kendaraan listrik asal China mulai mengkhawatirkan kawasan ASEAN. Terbaru masuknya BYD Cs membuat industri otomotif Thailand terkontraksi.

Kejadian tersebut imbas Negri Gajah Putih membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk perusahaan otomotif baru masuk ke pasar lokal dengan pembebasan tarif impor dan insentif pajak.

Alhasil, terjadi perang harga antara mobil listrik impor dari China dengan mobil konvensional produksi lokal. Kondisi tidak terkontrol ini lantas membuat sejumlah merek menutup pabrik mereka karena penurunan permintaan.

Baca juga: Mobil Listrik China Jajah Otomotif Thailand, Produsen Jepang Kabur

Latar belakang ini sebenarnya mirip dengan kondisi di Tanah Air. Meski begitu, pengamat otomotif Bebin Djuana menyatakan bahwa produsen otomotif nasional tidak perlu khawatir.

Sebab, pemerintah Indonesia memiliki kebijakan andalan yang bisa menjadi obat mutakhir menekan terjadinya perang harga dari merek China.

"Kalau dari negeri asal harganya sangat murah (walaupun sudah ditambah ongkir) tentu akan mendatangkan masalah besar bagi supplier yang ada," kata Bebin saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/7/2024).

"Mencari patokan 'harga yang wajar' tidak mudah karena akan menyangkut efisiensi produksi, volume dan lainnya. Menghadapi dumping price juga tidak murah menghadapi produsen bervolume besar," lanjut Bebin.

Baca juga: GIIAS 2024, Muara Tiga Poros Otomotif Asia Timur

"Tapi untuk negara kita, sudah ada ketentuan 60 persen local content (Tingkat Kandungan Dalam Negeri/TKDN)," tambah dia.

Aturan penggunaan komponen lokal ini lah yang dipercaya bisa menekan perang harga dari mobil listrik China. Pasalnya, di negara lain kebijakan terkait tidak tegas.

Sehingga membuat Thailand mengalami pengurangan pesanan suku cadang lokal sampai 40 persen sepanjang tahun ini karena merek-merek China lebih memilih pakai komponen impor.

Meski demikian, bukan berarti industri otomotif Indonesia bisa bersantai. Para pemasok atau perusahaan suku cadang pun harus segera bertransformasi dan meningkatkan nilai tambahnya.

"Kita harus meneliti soal teknologi, apakah pemasok yang ada bisa mengikuti standar teknologi terkini? Berarti perlu ada investasi baru," ucap Bebin.

Baca juga: Tanggapan Daihatsu Saat Mobil Listrik China Serbu Indonesia

"Setelah itu terpenuhi, tentu produsen mobil akan negosiasi harga," tambah dia.

Diketahui, aturan penggunaan komponen lokal pada mobil listrik di Indonesia tercantum dalam Perpres Nomor 55 Tahun 2019.

Baca juga: Warung 25 Tahun Bangkrut Setelah Review Food Vlogger, Bang Madun: Gue Masih Punya Utang

Namun, target pemenuhan TKDN ini direvisi melalui Perpres Nomor 9 Tahun 2023 karena mempertimbangkan investasi merek otomotif baru di pasar.

Pada awalnya, semua mobil listrik di Indonesia harus sudah memenuhi TKDN minimum sebesar 40 persen pada 2019 sampai 2023. Lalu 2027 sampai dengan 2029 dinaikkan menjadi 60 persen.

Selanjutnya 2030 dan seterusnya TKDN minimum mobil listrik menjadi sebesar 80 persen.

Melalui revisi dimaksud, batas TKDN minimum sebesar 40 persen diperpanjang jadi sampai 2026. Kemudian pada 2027-2029 TKDN baru ditingkatkan menjadi 60 persen, serta 80 persen pada 2030 ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Perekam Aksi "Jagoan Cikiwul" Dicopot dari Ketua GMBI Bantargebang

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Cara Mengetahui SPBU Pasang Alat Buat Curangi Takaran Bensin

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Australia vs Indonesia, Siaran Langsung RCTI Plus, Kick Off 16.10 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Grab Umumkan THR Ojol untuk Mitra Pengemudi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

Kronologi Rendang Sapi 200 Kilogram Willie Salim Hilang Saat Dimasak Meski Dijaga Polisi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

RUU TNI Sah Jadi Undang-Undang, Ini Poin-poin Perubahannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

TNI Diminta Tak Lindungi Prajurit yang Tembak Mati 3 Polisi di Lampung, Terlalu Barbar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Kediaman Baim Wong dan Paula Verhoeven Diperiksa Pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Pendaftaran PINTAR BI Hari Ini Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Tips War di pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Beberapa Jam Dibuka, Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Jabar Rp 10 M

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Penukaran Uang Baru Dibuka Lagi Hari Ini Pukul 9.00 WIB, Klik Pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau