Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut Elf Tabrak Truk di Tol Boyolali, Diduga Sopir Mengantuk

Kompas.com - 13/07/2024, 13:02 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Kecelakaan maut minibus Isuzu Elf tabrak truk terjadi di KM 497+800 B Jalan Tol Solo-Semarang wilayah Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2024).

Berdasarkan unggahan Instagram @infoupdatejateng, kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.15 WIB, dan saat itu truk melaju dari arah Surabaya menuju Semarang.

Saat di lokasi kejadian, elf yang jalan searah menabrak truk pengangkut bata ringan yang melaju di depannya.

Baca juga: Kenali Tanda Mobil Bekas Sering Telat Ganti Oli Mesin

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Info Update JAWA TENGAH (@infoupdatejateng)

 

Sementara dikutip dari Kompas.com, Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan, dugaan sementara polisi ada beberapa penyebab kecelakaan maut ini, yakni mengantuk dan over kapasitas.

"Kita menduga ada beberapa hal. Pertama waktu kejadian kita menduga mengantuk. Kedua apakah over kapasitas sehingga mengakibatkan kurang berfungsinya daya kerja rem itu nanti akan kita kembangkan penyelidikan dan penyidikan dengan mengundang beberapa ahli," ungkap dia kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).

Petrus juga mengatakan, kronologi kecelakaan bermula saat elf berjalan dari arah timur Surabaya dengan tujuan akhir Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kemudian, sekitar pukul 04.00 WIB, elf menabrak truk yang berjalan searah di depannya dan terjadi kecelakaan. Insiden menyebabkan enam penumpang meninggal dunia, 14 luka ringan dan dua selamat.

Baca juga: Mengenal Fungsi Micron Air Filtration pada Mitsubishi Xpander

Belajar dari kecelakaan yang diduga sopir mengantuk ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ketika mengemudi harus mempertahankan fokus, kewaspadaan dan kondisi fisik.

Hal ini bisa didapat dari istirahat yang berkualitas. Istirahat berkala selama di perjalanan, asupan makanan dan minuman yang benar, serta menjaga emosi. Sehingga oksigen di dalam darah lancar.

Sony juga mengatakan, pengemudi perlu melakukan Commentary Driving yaitu metode berkendara dengan menyebutkan potensi bahaya dan dengan berbicara secara otomatis sehingga rahang bergerak memompa oksigen ke otak.

“Metode ini juga membuat pengemudi mampu bereaksi positif ketika harus mengantisipasi. Ini standar cara berkendara dengan defensive (proaktif), mudah tapi tidak banyak yang tahu. Kalaupun tahu, tidak dilakukan karena merasa belum ada manfaatnya,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau