Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi yang Terjadi jika Tidak Memanaskan Mobil Matik Sebelum Jalan

Kompas.com - 13/07/2024, 10:02 WIB
Selma Aulia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Memanaskan mobil dengan transmisi matik sebelum digunakan sering kali dianggap remeh oleh pemilik.

Padahal, kebiasaan ini memiliki pengaruh pada performa dan umur kendaraan. Misalnya, mobil matik yang parkir dalam waktu lama membutuhkan adaptasi suhu agar dapat berfungsi secara efektif.

Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, sebelum mobil digunakan, idealnya pemiliknya memanaskan mesin terlebih dulu untuk membuat semua komponen dalam kondisi siap.

Baca juga: Honda Bakal Tutup Pabrik di Thailand Akhir 2025

Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVTKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVT

“Siap dalam artian semua sistem pelumas sudah terjangkau dengan baik dan stabil, komponen mesin yang terbuat dari logam mengalami perubahan suhu secara drastis yang justru bisa merusak,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Menurut Hardi, kenaikan suhu mesin sebaiknya terjadi secara bertahap dengan cara membiarkan mesin berputar stasioner dalam beberapa waktu sebelum digunakan.

“Jika diamati, putaran mesin stasioner ketika mesin dingin masih cukup tinggi yakni bisa menyentuh 1.000 rpm, sedangkan bila sudah tercapai suhu kerja ideal putaran mesin akan turun sekitar 650-750 rpm,” kata Hardi.

Baca juga: Provinsi Jawa Timur Akan Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan


Hardi menjelaskan, sistem pada mobil membuat mesin naik secara konstan dengan pemanasan.

Sementara, jika mobil langsung digunakan atau digeber, perubahan suhu mesin bisa naik secara drastis.

“Saat putaran masih tinggi dan dipaksakan jalan maka akan membuat pertautan kampas transmisi matik lebih kasar sehingga dapat mempercepat keausan. Hal ini sebaiknya dihindari dengan menunggu sesaat,” kata Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau