Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta APM Beri Penjelasan Fitur dan Teknologi pada PO Bus

Kompas.com - 16/05/2024, 09:12 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Imbas kecelakaan bus pariwisata pengangkut pelajar SMK yang terjadi di Subang, Jawa Barat, pada pekan lalu, polisi meminta agen pemegang merek (APM) agar memberikan penjelasan soal fitur dan teknologi pada pengusaha bus.

Hal ini diperlukan agar para sopir setidaknya memiliki bekal yang cukup sebelum mengendarai bus milik perusahaan.

“Jadi pengusaha itu kalau beli mobil, dari APM harus memberi tahu fitur-fitur dan tahapannya, kapan ini digunakan,” ujar Kasubditlaka Ditgakum Korlantas Polri Kombes Pol Hotman Sirait, kepada Kompas.com (14/5/2024).

Baca juga: Penampakan Bus PO Kencana Pakai Kelir Hijau Bukan Pink

Satir (40) Sopir bus Borlindo rute Palu -Makassar yang viral karena ajak semua penumpangnya makan di rumahnya di wilayah Polman, Sulbar, saat berada di Perwakilan Borlindo Jl Lingkar Barat, Tallasa City Makassar, Sulsel, Senin (15/4/2024).Kompas.com/Darsil Yahya M Satir (40) Sopir bus Borlindo rute Palu -Makassar yang viral karena ajak semua penumpangnya makan di rumahnya di wilayah Polman, Sulbar, saat berada di Perwakilan Borlindo Jl Lingkar Barat, Tallasa City Makassar, Sulsel, Senin (15/4/2024).

“Ini belum semua fitur di kendaraan yang diberi tahu oleh penjual unit ini, harusnya ada di situ. Mudah-mudahan ke depan dialokasikan waktu supaya setiap penjual memberikan training buat pemakainya,” kata dia.

Sementara itu, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan, mengakui bahwa edukasi buat sopir bus masih kurang.

“Ya, pengetahuan pengemudi terhadap sistem rem masih rendah,” ujar Wildan, kepada Kompas.com (14/5/2024).

Baca juga: Penjualan Mobil Anjlok 50 Persen, Honda Sebut Tahun Ini Berat

Menurutnya, kebanyakan sopir hanya mengetahui hal mendasar dalam mengemudi, seperti menginjak rem dan gas saja.

“Kemudian, dia tidak memahami sistem pneumatic atau hidrolik rem. Bagaimana kampas rem yang baik atau tidak. Mereka banyak yang enggak paham terkait hal itu,” ucap Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau