JAKARTA, KOMPAS.com – Imbas kecelakaan bus pariwisata pengangkut pelajar SMK yang terjadi di Subang, Jawa Barat, pada pekan lalu, polisi meminta agen pemegang merek (APM) agar memberikan penjelasan soal fitur dan teknologi pada pengusaha bus.
Hal ini diperlukan agar para sopir setidaknya memiliki bekal yang cukup sebelum mengendarai bus milik perusahaan.
“Jadi pengusaha itu kalau beli mobil, dari APM harus memberi tahu fitur-fitur dan tahapannya, kapan ini digunakan,” ujar Kasubditlaka Ditgakum Korlantas Polri Kombes Pol Hotman Sirait, kepada Kompas.com (14/5/2024).
“Ini belum semua fitur di kendaraan yang diberi tahu oleh penjual unit ini, harusnya ada di situ. Mudah-mudahan ke depan dialokasikan waktu supaya setiap penjual memberikan training buat pemakainya,” kata dia.
Sementara itu, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan, mengakui bahwa edukasi buat sopir bus masih kurang.
“Ya, pengetahuan pengemudi terhadap sistem rem masih rendah,” ujar Wildan, kepada Kompas.com (14/5/2024).
Menurutnya, kebanyakan sopir hanya mengetahui hal mendasar dalam mengemudi, seperti menginjak rem dan gas saja.
“Kemudian, dia tidak memahami sistem pneumatic atau hidrolik rem. Bagaimana kampas rem yang baik atau tidak. Mereka banyak yang enggak paham terkait hal itu,” ucap Wildan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/16/091200615/polisi-minta-apm-beri-penjelasan-fitur-dan-teknologi-pada-po-bus