Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Akui Bakal Terus Kembangkan Kijang Innova, Menjadi BEV?

Kompas.com - 31/10/2024, 17:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Toyota Indonesia mengakui akan terus lakukan berbagai pengembangan terhadap model Kijang Innova seiring perkembangan pasar yang bergerak ke era elektrifikasi.

Diungkapkan Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, salah satu potensinya ialah konversi kendaraan berbahan bakar fosil (internal combustion engine/ICE) ke listrik murni.

Namun untuk merealisasikannya, perusahaan perlu melakukan serangkai studi guna melihat kelebihan dan kekuarangan. Saat ini, TMMIN telah memiliki 6 Kijang Innova hasil konversi untuk diuji.

Baca juga: Cara Blokir STNK agar Terhindar dari Pajak Progresif

Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid GIIAS 2024TAM Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid GIIAS 2024

"Kita sudah berkerja sama dengan sejumlah hotel mengoperasikan Innova BEV ini karena mereka juga ditargetkan untuk menurunkan emisi. Ini merupakan hasil konversi kita sendiri," kata Bob di Depok, Rabu (30/10/2024).

"Pada waktu bersamaan kita juga sedang melakukan research supaya mencapai 100.000 kilometer. Kita akan lihat seberapa realibility-nya, sistem EV-nya, traksinya, motor dan baterai, dan lain-lain," lanjut dia.

Seiring dengannya, Toyota juga melakukan pendalaman studi penggunaan BBM jenis bioetanol melalui Kijang Innova. Alhasil dikeluarkan Kijang Innova Zenix Hybrid FFV yang diklasifikasikan untuk E85-E100.

"Jadi banyak sekali pengembangannya. Kenapa Innova? Karena produk ini telah menemani hingga 20 tahun," ucap dia.

Sebelumnya, TMMIN telah menjadikan Kijang Innova Battery Electric Vehicle (BEV) hasil konversi sebagai angkutan antar-jemput di kawasan Ubud, Bali tepatnya di The Stones Hotel Legian.

Baca juga: Toyota Dukung Rencana Penggunaan Mobil Produksi Lokal Kementerian

Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid FFVdok.TMMIN Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid FFV

Selain sebagai angkutan antar-jemput hotel, mobil juga dapat digunakan sebagai kendaraan pengantar barang hingga bisnis konversi mobil konvensional ke listrik.

"Itu salah satu alternatif yang kita pelajari, karena setiap tahun kita mengeluarkan 1 juta unit mobil baru, akan tetapi masih ada 20 juta unit mobil yang beredar," ujar Bob dalam kesempatan terpisah.

"Kalau mobil baru emisinya sudah kita turunkan melalui teknologi terkini, yang 20 juta tersebut harus kita urus juga supaya mencapai netralitas karbon. Maka mau tidak mau, konversi akan menjadi isu kita ke depan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau