JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh pabrikan kendaraan roda empat atau lebih di pasar dalam negeri mengalami penurunan penjualan yang sangat ekstrem pada April 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), salah satunya ialah PT Honda Prospect Motor (HPM), sebagai agen pemegang merek mobil Honda di Tanah Air.
Dalam catatan tersebut, penjualan dari merek kendaraan asal Jepang itu anjlok 56,4 persen secara bulanan atau dari 10.572 unit menjadi 4.611 unit dan turun 7 pesen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Baca juga: Penjualan Mobil Nasional April 2024 Anjlok ke Titik Terendah
Menanggapi kondisi ini, Sales & Marketing and After Sales Director HPM, Yusak Billy mengakui bahwa pasar otomotif nasional memang sedang memasuki masa yang berat.
"Penjualan mobil kuartal I/2024 memang banyak dipengaruhi faktor politik dan ekonomi, baik global dan nasional. Termasuk kenaikan suku bunga, pengetatan approval dari lembaga pembiayaan, hingga melemahnya nilai tukar rupiah," ujar Billy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/5/2024).
Gejolak tersebut dibarengi dengan libur nasional perayaan Idul Fitri hingga dua minggu. Membuat kegiatan manufaktur, penjualan, sampai distribusi tidak optimal sebagaimana bulan sebelumnya.
Baca juga: Alasan Kenaikan BI Rate Bisa Melemahkan Penjualan Mobil
"Pada akhirnya menyebabkan sebagian konsumen menahan untuk melakukan pembelian hingga situasi dinilai lebih stabil," ucap Billy.
Kendati demikian, ia masih yakin penjualan mobil nasional bisa mencapai target 1,1 juta unit. Keyakinan tersebut sejalan dengan hadirnya sejumlah strategi perseroan, mulai dari program penjualan hingga memperluas jaringan layanan purna jual.
"(Soal pengaruh merek China), kita monitor terus perkembangannya dan terus memberikan nilai lebih ke konsumen kami seperti layanan purna jual dan resale value yang baik," tutupnya.
Baca juga: BI Rate Naik, Cicilan Mobil-Motor Bakal Semakin Mahal?
Diketahui, realisasi penjualan mobil di pasar dalam negeri sepanjang April 2024 melambat 34,9 persen dibandingkan satu bulan sebelumnya atau dari 74.724 unit menjadi 48.637 unit.
Kondisi ini merupakan yang paling buruk sejak tiga tahun belakangan. Tepatnya, ketika pasar mulai bangkit pasca pandemi Covid-19 di Februari 2021 dengan catatan wholesales 49.202 unit dan penjualan ritel 46.941 unit.
Sehingga secara kumulatif, capaian Januari-April 2024 kini masih melambat 22,8 persen dari 341.582 unit jadi 263.706 unit yoy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.