Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Posisi Tuas Transmisi Mobil Matik Saat Panaskan Mesin | Kecelakaan Bus di Subang, Bus Tak Punya Izin dan KIR Sudah Kedaluwarsa | Pemerintah Perlu Kaji Ruas Jalan Ciater

Kompas.com - 13/05/2024, 06:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pembaca yang ingin tahu posisi tuas transmisi yang benar saat memanaskan mesin mobil matik. Selain itu, banyak juga yang ingin tahu tentang kecelakaan bus di Subang.

Tak ketinggalan, banyak pembaca yang penasaran dengan ruas Jalan Ciater yang perlu dikaji oleh pemerintah karena sering terjadi kecelakaan. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini deretan artikel otomotif pada Minggu (12/5/2024):

1. Panaskan Mesin Mobil Matik, Tuas Transmisi di N atau P?

Interior Innova Zenix V BensinKOMPAS.com/STANLY RAVEL Interior Innova Zenix V Bensin

Posisi tuas transmisi pada mobil matik yang benar ketika sedang memanaskan mesin ramai diperbincangkan masyarakat. Sebagian mereka menganggap tuas dalam posisi P tidak akan membuat pelumasan terjadi.

Mereka percaya ketika tuas matik dipindahkan ke N saat mesin dipanasi, maka komponen transmisi akan lebih awet karena mendapatkan pelumasan dengan baik.

Baca juga: Panaskan Mesin Mobil Matik, Tuas Transmisi di N atau P?

2. Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Diduga Rem Blong

Kecelakaan maut di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024) petang. 

Tribun Cirebon/Istimewa Kecelakaan maut di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024) petang.

Tragedi kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata kembali terjadi, kali ini berlokasi di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Pada insiden tersebut, bus pariwisata membawa rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat yang sedang melakukan kegiatan perpisahan. Bus tersebut merupakan miliki Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Diduga Rem Blong

3. Kecelakaan Bus di Subang, Bus Tak Punya Izin dan KIR Sudah Kedaluwarsa

Kecelakaan di Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5/2024). RSUD Subang menyebut 9 orang tewas dan 20 orang luka dalam insiden ini.
Tangkapan layar YouTube Kompas TV Kecelakaan di Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5/2024). RSUD Subang menyebut 9 orang tewas dan 20 orang luka dalam insiden ini.

Kecelakaan maut yang menimpa bus pariwisata terjadi di Jalan Palasari, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45 WIB. Bus tersebut membawa rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat dalam kegiatan perpisahan.

Berdasarkan informasi pada pukul 00.04 WIB, Minggu (12/5/2024) kecelakaan tersebut menyebabkan 11 orang meninggal dunia. Bus tersebut milik PO Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG yang diduga alami rem blong.

Baca juga: Kecelakaan Bus di Subang, Bus Tak Punya Izin dan KIR Sudah Kedaluwarsa

4. Hindari Rem Blong, Ini Cara Pengereman Motor Matik di Turunan

Touring Honda PCX 150Foto: AHM Touring Honda PCX 150

Melewati jalanan turunan memang cukup menantang bagi pengendara sepeda motor, khususnya matik. Apalagi, pada turunan yang panjang dan curam, tidak sedikit pengemudi yang menggunakan rem berlebih sehingga menyebabkan panas pada sistem rem motor matik.

Maka dari itu, pengemudi motor matik perlu mengetahui teknik pengereman yang benar agar terhindari dari masalah rem blong.

Baca juga: Hindari Rem Blong, Ini Cara Pengereman Motor Matik di Turunan

5. Sering Terjadi Kecelakaan, Pemerintah Perlu Kaji Ruas Jalan Ciater

Dua bus berisi pelajar SMK Lingga Kencana, Kota Depok, yang selamat dari kecelakaan di Ciater, Subang, telah tiba di Kota Depok, Minggu (12/5/2024).KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Dua bus berisi pelajar SMK Lingga Kencana, Kota Depok, yang selamat dari kecelakaan di Ciater, Subang, telah tiba di Kota Depok, Minggu (12/5/2024).

Lokasi insiden maut bus pariwisata Trans Putera yang membawa rombongan pelajar di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecematan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, ternyata rawan kecelakaan.

Dikatakan Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas, hal itu karena sudah ada beberapa kejadian serupa di lokasi yang didominasi dengan medan turunan dan tanjakan.

Baca juga: Sering Terjadi Kecelakaan, Pemerintah Perlu Kaji Ruas Jalan Ciater

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com