KLATEN, KOMPAS.com - Ketentuan penggantian oli mesin pada mobil baru biasanya mengikuti jadwal yang tertera pada buku pedoman servis yakni tiap 10.000 Km atau 6 bulan, mana dulu yang tercapai.
Namun, tidak sedikit bengkel non resmi menyarankan penggantian oli justru setiap 5.000 Km, atau paling lama 6 bulan bila memang mobil jarang digunakan.
Perbedaan tersebut kerap dipertanyakan oleh konsumen, sebenarnya mana patokan yang paling benar apakah anjuran bengkel atau mengikuti buku pedoman servis.
Baca juga: Update Harga Oli Mesin Skutik April 2024, Shell Naik dan Evalube Turun
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, penggantian oli mesin bisa mengikuti jadwal pada buku pedoman servis yakni tiap 10.000 Km atau 6 bulan, tapi ada pengecualian untuk mobil yang biasa dikemudikan dengan kondisi berat.
“Seperti di perbukitan, gaya berkendara yang suka main rpm tinggi, atau mobil yang memuat beban berat, mesin lama hidup seperti di kemacetan, itu membutuhkan penggantian oli mesin dan pemeriksaan komponen lainnya lebih dini, sesuai panduan khusus yang sudah tertulis di buku pedoman kepemilikan,” ucap Bambang kepada Kompas.com, belum lama ini.
Bambang mengatakan selain kondisi gaya mengemudi, lingkungan juga bisa berpengaruh terhadap kualitas oli mesin sehingga membutuhkan penyesuaian interval penggantiannya.
Baca juga: Perlukah Melakukan Flushing Setiap Ganti Oli Mesin Mobil?
“Lingkungan yang berdebu juga perlu menjadi perhatian pengendara, sehingga periodikal servisnya bisa dilakukan lebih dini, jika memang diperlukan oli bisa diganti atau berpatokan pada panduan pengendaraan kondisi khusus,” ucap Bambang.
Ibrohim, Foreman Nissan Bintaro mengatakan waktu penggantian oli mesin bisa lebih maju karena memang mobil yang bekerja lebih berat membutuhkan perlindungan khusus.
“Ada aturan khususnya bila mobil dikendarai dengan kondisi medan berat, penggantian oli mesin dari yang tadinya setiap 10.000 Km menjadi 5.000 Km sesuai buku panduan kepemilikan kendaraan,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jangan Flushing Oli Mesin yang Sudah Berkerak
Ibrohim mengatakan kondisi lingkungan di perkotaan bahkan di pedesaan, bisa dikatakan bisa saja termasuk dalam aturan khusus tersebut sehingga penggantian oli mesin bisa diperhatikan lagi.
“Kondisi khusus ini meliputi kendaraan yang menempuh jarak pendek sehingga suhu oli jarang mencapai suhu normalnya, kondisi jalan macet juga akan membuat mesin hidup lebih lama, belum lagi kondisi berdebu, maka interval penggantian oli mesin wajib dimajukan,” ucap Ibrohim.
Jadi, penggantian oli mesin wajib dilakukan lebih dini guna menghindari terjadinya oil sludge, oli mesin cepat habis, oli mengental dan sebagainya. Sehingga, saran penggantian oli mesin tiap 5.000 Km tidak ada salahnya bila memang kondisinya demikian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.