JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian pengendara motor masuk jalan tol terulang lagi. Kali ini terjadi di ruas Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) di Sumedang, Jawa Barat.
Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @Pai_C1, tampak pengendara motor berboncengan yang keduanya perempuan melintas di jalan Tol Cisumdawu. Video tersebut di rekam oleh salah satu pengguna jalan tol yang sedang berhenti di bahu jalan.
Terlihat pengendara motor yang mengenakan helm membonceng seorang perempuan yang memakai hijab berwarna merah muda. Mereka melaju secara perlahan di bahu jalan Tol Cisumdawu.
Baca juga: Menikmati Layanan Servis HEV di Posko Siaga Toyota Ungaran
Unggahan video itu sudah dilihat lebih dari 584.800 kali dan mendapatkan setidaknya 1.700 likes, hingga Minggu (7/4/2024).
Humas PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Citra Larasati mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (2/4/2024) sekitar pukul 11.55 WIB-12.05 WIB.
Pengendara motor itu diketahui masuk ke Tol Cisumdawu melalui Gerbang Tol Cimalaka yang bertemu langsung dengan Jalan Arteri Cimalaka.
“Pengendara motor (roda dua) tersebut menerobos gardu tol kemudian melanjutkan perjalanan, masuk Tol Cisumdawu,” kata Larasati, Minggu (7/4/2024).
Susah dipahami apa isi kepala mereka... pic.twitter.com/L7HE9s0wWJ
— ???????? ???????????? (@Pai_C1) April 6, 2024
Saat pengendara motor menerobos palang gardu tol, petugas sebenarnya sempat mengejar dan meneriaki agar berhenti. Namun, rupanya pengendara motor tersebut tidak mengindahkan imbauan petugas.
Menurut pengakuan, pengendara motor tersebut masuk ke Tol Cisumdawu karena tersesat setelah mengikuti aplikasi penunjuk arah Google Maps.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, dalam berkendara, apabila pengemudi belum paham rute yang atau jalan yang akan dituju, dapat menggunakan bantuan, salah satunya dengan aplikasi peta.
“Tentu penggunaan aplikasi peta ini juga kita harus mengetahui fitur yang ada di aplikasi tersebut. Ada beberapa tips saat kita akan berkendara menggunakan aplikasi peta,” ucap Agus.
Pertama, pastikan alamat yang akan kita tuju sudah sesuai atau tepat dengan tujuan. Kemudian, gunakan rute khusus sepeda motor pada aplikasi peta, sehingga jalan yang diarahkan otomatis tidak akan melalui jalan tol.
Selanjutnya, pelajari dahulu titik-titik yang mudah dihafal agar kita tetap bisa fokus dalam berkendara dan tidak terlalu sering melihat peta.
“Apabila ragu dengan rute yang diberikan oleh aplikasi peta sebaiknya berhenti dan bertanya kepada orang sekitar agar kita tidak salah arah,” kata dia.
Terakhir, harus tetap konsentrasi dan jangan terfokus melihat aplikasi peta, sebab hal itu bisa mengganggu fokus saat berkendara.
Perlu diingat, jalan tol didesain untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi dan memiliki bobot cukup besar, menyesuaikan mobil maupun bus dan truk. Sehingga momentum yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan tersebut berisiko menimbulkan kecelakaan bagi sepeda motor yang dimensinya lebih kecil (tidak sesuai).
Baca juga: Penampilan Apik Pedro Acosta Bikin Rekan Setimnya Tertekan
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya pengendara motor memastikan bahwa aplikasi tersebut sudah menggunakan mode pengaturan khusus bagi pengendara motor.
Jika menggunakan aplikasi Google Maps, pengendara motor seperti biasa memilih lokasi yang hendak dituju terlebih dulu. Setelah rute ditampilkan, pemotor bisa memilih opsi gambar motor yang ada di atas rute yang telah ditampilkan.
Setelah itu Google Maps secara otomatis akan menampilkan jalur yang bisa dilalui motor sehingga pemotor tak akan diarahkan untuk masuk jalan tol.
Pada rute khusus motor, Google Maps biasanya juga menampilkan rute berupa jalan kecil memotong yang bisa mempersingkat waktu menuju lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.