Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Longsor, Kendaraan Golongan I Boleh Melintas di Tol Bocimi

Kompas.com - 07/04/2024, 17:01 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kejadian tanah longsor terjadi di Jalan Tol Bocimi Km 64 arah Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (3/4/2024) membuat lajur utama jalan Tol Bocimi berlubang besar.

Imbasnya kendaraan dari arah Jakarta yang menuju Sukabumi dialihkan untuk menggunakan jalur arteri pada Gerbang Tol Cigombong.

Selanjutnya, kendaraan yang hendak melanjutkan perjalanan menuju Sukabumi, akan kembali diarahkan masuk ke jalur Tol Bocimi melalui Gerbang Tol Parungkuda.

Baca juga: Wuling Buka 6 Titik Pengisian Baterai Mobil Listrik DC Charging

Namun untuk mencegah kemacetan kian parah pada musim mudik, rencananya, pada Senin (8/4/2024) atau Selasa (9/4/2024) nanti, jalur B di kilometer 64 tersebut akan dibuka secara satu arah.

"Jalur ini digunakan untuk arus mudik khusus untuk kendaraan Golongan I (mobil kecil) secara satu arah ke Cigombong dan begitu pula sebaliknya pada saat arus balik, tentunya dengan pengawasan dari Kementerian PUPR, Pemda Provinsi Jawa Barat, dan Polda Jawa Barat," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Meski demikian, untuk arus mudik, pihak Kementerian PUPR bersama Pemda Provinsi Jawa Barat akan melakukan penanganan terhadap ruas jalan yang terdampak longsor dengan melakukan perbaikan sementara agar bisa dilewati. 

"Senin kita tes dulu untuk jalur B nya dipakai untuk jalur mudik sehingga bisa memecah arus lalu lintas yang ke Cigombong agar mencegah kemacetan arus mudik seperti dua tahun lalu," kata Basuki.

PT Trans Jabar Tol (TJT), resmi mengoperasikan Jalan Tol Ciawi?Sukabumi (Bocimi) seksi Cigombong?Cibadak secara fungsional. PT Waskita Toll Road PT Trans Jabar Tol (TJT), resmi mengoperasikan Jalan Tol Ciawi?Sukabumi (Bocimi) seksi Cigombong?Cibadak secara fungsional.

Baca juga: Bus PO Sinar Jaya Rute Wonosobo-Sukabumi via Cianjur Resmi Beroperasi

Basuki juga mengatakan, sebenarnya dirinya ingin hal ini cepat diatasi segera hanya saja kondisinya tidak memungkinkan lantaran sudah banyak pihak yang libur untuk menyambut hari besar Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah.

Oleh karena itu, rencananya setelah Lebaran, proses penanganan perbaikan secara permanen segera dilakukan dan diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga bulan. Terkait penyebab longsong, dia mengatakan ini murni karena  kondisi tanah dan curah hujan.

"Longsor ini bukan karena pergerakan tanah atau gempa bumi, tetapi karena kondisi tanah timbunan saat konstruksi lalu yang kurang stabil karena faktor curah hujan yang cukup tinggi sebab tumbuhan yang di sekitarnya masih tumbuh tegak," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau