Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Indomobil Group Alasan Tesla Sulit Masuk Indonesia

Kompas.com - 04/04/2024, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sementara di Indonesia, pembebasan tarif impor tanpa timbal balik tidaklah dimungkinkan. Perusahaan harus berkomitmen untuk mendirikan pabrik perakitan, paling tidak setelah dua tahun mendatangkan produknya ke pasar.

Hal tersebut, seperti tertuang dalam Perpres 79/2023, untuk mencegah adanya impor besar-besaran yang tak menguntungkan bagi Tanah Air (tidak ada nilai tambah).

Sehingga pilihan paling logis jika Tesla ingin dibawa ke Indonesia, ialah mendirikan fasilitas penunjang lain seperti mid-stream bahan baku baterai listrik, sebagaimana yang sempat disinggung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dengannya, kata Luhut, bakal mempermudah negosiasi Indonesia untuk mendapatkan fasilitas insentif pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan rantai pasok kendaraan listrik dari AS yang tertuang dalam paket kebijakan Inflation Reduction Act (IRA).

“Sekarang kan Ford sudah ada di kita, kemudian juga Tesla juga mau masuk, bukan mobilnya, masuk dalam bahan prekursor untuk baterai litium,” kata Luhut, Kamis (14/9/2023) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com