Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yamaha Santai Tanggapi Gempuran Motor Listrik dari China

Kompas.com - 11/03/2024, 11:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada era motor bermesin pembakaran internal, pabrikan Jepang bisa dikatakan yang mendominasi. Tapi, memasuki era motor listrik, beragam merek dari pabrikan China bermunculan.

Yamaha sendiri termasuk pabrikan Jepang yang belum memasarkan motor listrik. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) masih melakukan uji coba atau Proof of Concept (PoC).

Baca juga: Motor Listrik Yamaha E01 Sudah Mau Produksi Massal

Antonius Widiantoro, Asst. General Manager Marketing & Public Relation PT YIMM, mengatakan, dengan banyaknya varian, sebenarnya pemerintah sedang mendorong untuk pengguna EV.

Yamaha E01Dok. YIMM Yamaha E01

"Bahkan, di IIMS (Indonesia International Motor Show) lakunya cukup banyak. Kita melihat bahwa itu proses yang sedang berjalan. Proses pemerintah untuk memperkenalkan EV dengan banyaknya merek EV yang masuk, ya tidak apa-apa," ujar Anton, kepada wartawan, saat ditemui di Bali, belum lama ini.

"Yamaha menyikapi itu dengan saat ini kita masih terus untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dari konsumen. Tentunya, konsumen nanti kan bisa menentukan EV yang sesuai dengan kebutuhannya," kata Anton.

Baca juga: Motor Listrik Yamaha E01 Belum Dijual, Masih Uji Coba

Yamaha unjuk diri di IMOS 2022 dengan menampilkan motor listrik Yamaha E01 lengkap dengan stasiun pengisian baterai sebagai daya tarik utama.KOMPAS.com/Janlika Yamaha unjuk diri di IMOS 2022 dengan menampilkan motor listrik Yamaha E01 lengkap dengan stasiun pengisian baterai sebagai daya tarik utama.

Anton menambahkan, motor listrik yang beredar sekarang juga bermacam-macam spesifikasinya, mulai jarak tempuh, lama pengecasan, performa, itu semua akan menjadi pertimbangan juga bagi konsumen.

"Mungkin, karena ditambah dengan subsidi yang diberikan dan harganya jadi lebih terjangkau, akhirnya konsumen kan sekarang mulai membeli. Tapi, kami masih terus melakukan PoC," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau