Soal konsumsi BBM, penghitungan dilakukan memakai metode full to full. Artinya, tangki BBM disi sampai penuh, dibawa jalan melewati berbagai kondisi. Setelah berakhir, tangki kemudian diisi lagi sampai penuh dan dihitung selisih konsumsi BBM dan jarak tempuh.
Selain itu, sebagai perbandingan rata-rata konsumsi BBM Honda Stylo juga akan dipantau dari indikator layar instrumen.
Pada pengujian ini, Stylo dipakai untuk aktivitas harian di Jakarta dan Bogor, menempuh jarak 83,8 Km. Berbagai kondisi jalan cukup mereprenstasikan kondisi yang dihadapi pengendara motor sehari-hari.
Gaya berkendara juga normal, kadang stop and go ketika macet. Pun, ketika harus memutar selongsong gas karena jalan kosong.
Pada pengujian ini, Stylo 160 menghabiskan BBM sebanyak 2,535 liter. Jadi konsumsi BBM-nya terhitung 33 Km per liter (Kpl) dengan metode full to full, sedangkan kalau membandingkan informasi pada instrument cluster, terbaca 44,8 Kpl. Cukup jauh perbedaannya.
Baca juga: Awas Salah Ganti Oli Bisa Bikin CVT Jebol
Hasil yang jomplang antara informasi pada MID dengan full to full, membuat pengujian dilakukan kembali, untuk kedua kali. Kali ini kami jalan sejauh 62,2 Km, kondisi jalan lebih kurang sama.
Pada pengetesan kedua, Stylo 160 menghabiskan BBM sebanyak 1,488 liter. Maka kalau dihitung, konsumsi BBM dengan metode full to full ada di 41,8 Kpl dan di MID hasilnya 46,8 Kpl, sekarang tidak terlalu jauh selisihnya.
Komponen yang dijumlahkan untuk biaya kepemilikan adalah biaya servis dan ongkos BBM selama satu tahun pemakaian. Setelah itu di tahun kedua ada tambahan biaya buat bayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Bicara biaya servis, ketika mendapatkan unit Stylo 160 terbaru dari diler, pemilik akan memperoleh tiga kupon gratis servis. Pertama, pada 1.000 km atau satu bulan yang termasuk biaya servis dan oli. Kemudian dua sisa kupon lain, kelipatan 6.000 km atau enam bulan, cuma dapat servis gratis, belum termasuk oli.
Jadi kalau mengacu ke kupon, servis dilakukan di 1.000 km (bulan pertama), 6.000 km (bulan keenam), dan 12.000 km (bulan ke-12). Khusus servis di 6.000 km dan 12.000 km, harus ditambah biaya oli yang mulai Rp 58.000-Rp 69.000.
Jadi setahun, biaya yang keluar buat servis Stylo 160 ada di Rp 116.000-Rp 138.000. Harga tersebut untuk oli di wilayah Jakarta, biasanya tiap daerah punya harga yang berbeda-beda.
Baca juga: Intip Harga Honda Jazz Bekas, mulai Rp 58 Jutaan
Kemudian, untuk biaya bahan bakar, berdasarkan pengetesan mandiri, Stylo 160 mencatatkan 33 km per liter (kpl) paling boros dan paling hemat 41,8 kpl.
Asumsi kalau Stylo 160 dalam setahun digunakan sejauh 12.000 km, dibutuhkan bahan bakar sebanyak 288 liter sampai 364 liter. Bila dikali dengan harga Pertamax (Ron 92) per Maret 2024 (Rp 12.950 per liter) maka memakan biaya Rp 3.729.600 sampai Rp 4.713.800.
Kalau dihitung dari ongkos BBM termurah, biaya kepemilikan dari Stylo 160 mulai Rp 3.845.600 setahun. Maka, per bulannya sekitar Rp 320.000 dan per harinya cuma Rp 10.000-an.
Sedangkan kalau paling boros pemakaian BBM-nya, biaya kepemilikannya jadi Rp 4.829.800 setahun. Kalau dibagi per bulannya, sekitar Rp 400.000 dan per harinya siapkan Rp 13.000-an.
Biaya kepemilikan ini juga belum termasuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang harus dikeluarkan pemilik mulai tahun selanjutnya, yakni sekitar Rp 350.000 untuk daerah DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.