JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video kejadian yang melibatkan bus dan mobil di lalu lintas Indonesia. Diduga karena mobil berjalan lambat di lajur kanan jalan tol (lane hogger), sehingga terserempet bodi belakang bus.
Pada kejadian itu, mobil sedang melaju di jalan tol, tiba-tiba sebuah truk mencoba mendahului dari arah kiri, namun manuver dari bus tidak sempurna yang mengakibatkan bodi bagian belakang menghantam area depan mobil.
Kejadian ini ramai dan memicu perdebatan banyak orang lantaran terbagi menjadi dua kubu, ada yang menyalahkan mobil namun ada juga yang menyalahkan bus.
Baca juga: Alva Klaim Pimpin Segmen Pasar Motor Listrik Premium
View this post on Instagram
Pada video yang diunggah oleh akun Instagram @videobusindonesia_ itu terlihat kondisi sudah gelap dan keadaan sedang hujan, namun tidak disebutkan lokasi dan kapan kejadian itu berlangsung.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pada insiden yang patut disalahkan adalah bus.
"Pengemudi bus pada kejadian ini menurut saya menjadi pemicu kecelakaan karena secara keselamatan dia melakukan kesalahan dengan cara overtaking yang agresif dan kasar di kondisi hujan yang jalannya juga licin," kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (20/2/2024).
Baca juga: New MG ZS EV Jadi Andalan Bintang Morris Garages di IIMS 2024
Sony juga mengatakan, pengemudi bus kurang sabar dalam berkendara. Sebab pada saat menyalakan lampu sein bukan berarti boleh asal pindah lajur.
Namun, menurutnya mobil yang ada di lajur kanan juga bisa sebagai penyebab kecelakaan dan salah.
Sebab dari video tersebut terlihat kecepatan mobil tidak dalam kondisi menyusul, sehingga ketika ada kendaraan lain di belakang yang hendak mendahului terhalang.
"Kalau mau mencari konsekuansi hukumnya mungkin ada yang menang dan kalah akan menghabiskan waktu dan tenaga untuk memperjuangkannya. Makanya perlu diingat bahwa di jalan raya pengemudi harus mampu menghindari hal tersebut demi keselamatan," kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.