Polytron juga sudah dilengkapi dengan sistem yang terkoneksi ke aplikasi. Pemilik bisa mendapatkan fitur anti-theft, cari tempat mengecas dan cek status baterai, sampai mengecek karakter berkendara, sudah bisa keyless juga.
Bicara tentang posisi berkendara, sebenarnya buat orang dengan postur di atas 170cm, rasanya seperti jongkok. Berarti dek tinggi, tapi jok kurang naik, menyebabkan bokong lebih rendah dari lutut, kurang nyaman.
Kekurangan tersebut bisa diakali dengan menambah busa di jok, jadi lebih tinggi. Tapi, bicara rata-rata tinggi orang Indonesia, 158-163,5 Cm, seharusnya masih bisa nyaman.
Soal manuver, Fox R masih terbilang stabil dan nurut. Cuma kembali lagi untuk yang posturnya tinggi, setang bisa menempel ke kaki kalau dibelokkan penuh.
Satu catatan yang terasa adalah suspensi tergolong keras, apalagi kalau dipakai sendirian. Terasa sekali kalau melewati lubang yang tidak terlalu dalam atau saat melintasi kontur jalan yang tidak rata. Kompensasinya, saat kecepatan tinggi, motor lebih stabil saat menikung.
Sekarang bahas performanya, ini memang tidak main-main. Tersedia dua mode berkendara, D dan S yang punya karakter dan kecepatan puncak yang berbeda.
Buat D, respons dari gas ke dinamo yang tenaganya 3.000 Watt ini terasa mulus. Kecepatan puncaknya bisa sampai 60 Kpj sampai 70 Kpj. Berbeda kalau dipindah ke S, tarikan gasnya jadi responsif.
Kecepatan puncak 95 Kpj bisa dengan mudah diraih. Buat pemakaian harian, motor listrik ini mumpuni, bisa kencang tapi dibawa santai juga enak.
Kemudian, performa dari baterai 3,75 kWh ini sebenarnya yang bikin pengendara tidak khawatir betot gas Fox R. Berdasarkan pengetesan kami, Fox R seharusnya bisa melaju sejauh 125 Km sekali cas, tidak berbeda jauh dengan apa yang diklaim.
Redaksi sudah menghitung pajak tahunan, ongkos listrik, dan sewa baterai. Motor yang kami tes berdomisili di Kudus, Jawa Tengah, pajak tahunannya Rp 0 dan tinggal bayar SWDKLLJ sebesar Rp 35.000.
Sedangkan buat ongkos listrik, Fox R bisa menempuh jarak 130 Km sekali cas, baterainya 3,75 kWh. Kalau misalnya mengecas dua hari sekali, dan biaya listrik Rp 1.444,7 per kW, maka setahun totalnya Rp 988.200.
Terakhir buat biaya sewa, Polytron memberi tarif Rp 200.000 per bulan buat berlangganan baterainya. Jadi setahun, akan mengeluarkan biaya Rp 2.400.000.
Sehingga, kalau dijumlah biaya kepemilikan Polytron Fox R adalah Rp 3.423.200 per tahun. Kalau dibagi per bulan, maka siapkan dana Rp 285.000-an dan per hari hanya Rp 9.300.
Jadi buat Fox R merupakan motor listrik yang ekonomis dengan performa yang tinggi. Motornya mumpuni buat dipakai harian, bahkan jarak jauh.
Bagi yang punya dana Rp 13,5 juta, Polytron Fox R bisa jadi pilihan yang menarik. Selain itu, sistem sewa baterai yang ditawarkan juga membuat pemiliknya tidak perlu memikirkan kualitas baterai, karena kalau turun kesehatannya, bisa ditukar dengan yang baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.