Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Elektrifikasi di Indonesia Masih Butuh Waktu

Kompas.com - 19/01/2024, 07:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Iklim kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) terasa semakin kondusif di Indonesia, hal ini nampak dari semakin banyaknya merek-merek baru yang mulai memasuki pasar Indonesia.

Pada awal 2024, BYD dan VinFast jadi nama perusahaan mobil listrik besar yang memasuki pasar Indonesia. Berdasarkan informasi, keduanya diprediksi bakal segera memasarkan produknya dalam waktu dekat.

Walaupun ada angin segar baru untuk industri kendaraan listrik, beberapa pihak memprediksi jika Indonesia masih membutuhkan waktu untuk bisa mengadopsi program elektrifikasi.

Baca juga: 3 Juta Motor Honda Servis di AHASS pada Tahun 2023

Mobil listrik BYD SealKompas.com/Adityo Mobil listrik BYD Seal

Min Yih Tan, Senior Vice President Mobility Shell Asia mengatakan, pertumbuhan populasi kendaraan listrik di Indonesia tergolong cukup baik, tapi proses adopsi dan penerimaan masyarakat luas dirasa masih perlu waktu.

Dia menambahkan, pihak Shell telah melakukan evaluasi terhadap kondisi pasar Indonesia. Pembahasan seputar potensi elektrifikasi pun jadi salah satu poin acuan.

“Ketika kami mengevaluasi sebuah Negara, itu tidak sebatas satu peluang bisnis saja, tapi juga peluang-peluang bisnis lainnya. Kami evaluasi sektor mana yang bisa kami kembangkan,” ujarnya kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Populasi Kendaraan Listrik Makin Banyak, Shell Mengaku Tidak Khawatir

Keseruan pengunjung Jakarta Fair 2023 yang mencoba melakukan cek penerima subsidi motor listrik Rp 7 juta dari pemerintahKOMPAS.com/daafa Keseruan pengunjung Jakarta Fair 2023 yang mencoba melakukan cek penerima subsidi motor listrik Rp 7 juta dari pemerintah

Melalui evaluasi yang sudah dilakukan, pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia cukup positif, namun masih ada pula beberapa kendala dan tantangan yang berpotensi menghambat.

“Kami sempat membandingkan program EV yang ada di Indonesia dengan negara-negara lain. Indonesia punya dukungan pemerintah, tapi penerimaan masyarakat masih jadi rintangan yang harus diselesaikan,” ujarnya.

Min Yih berpendapat, kendaraan konvensional masih memegang peranan penting sebagai moda transportasi masyarakat hingga tahun-tahun mendatang. Elektrifikasi total tentu akan terjadi, namun prosesnya membutuhkan waktu panjang.

“Kami yakin jika Indonesia akan ada di fase mayoritas EV. Pertanyaanya bukan bagaimana, tapi kapan,” ucapnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau