Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak Macet Saat Liburan Ke Puncak, Jaga Jarak dengan Bus dan Truk

Kompas.com - 25/12/2023, 07:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya dijadikan momen untuk liburan keluarga. Buat masyarakat Jakarta dan sekitarnya, Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, masih jadi wisata yang cukup populer.

Namun, sebagai destinasi wisata yang populer, Kawasan Puncak sering macet. Kondisi ini bisa berdampak pada mobil terutama kendaraan besar yang harus merayap pada medan jalan menanjak.

Baca juga: Program Beli Mobil Listrik Bisa Dapat Mobil Hybrid

Situasi kepadatan arus kendaraan di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). (Kompas.com/Afdhalul Iksan). Situasi kepadatan arus kendaraan di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). (Kompas.com/Afdhalul Iksan).

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu menjelaskan, jika terkena macet di Puncak, usahakan untuk menjaga jarak terutama jika berada di belakang kendaraan besar seperti bus dan truk.

"Jaga jarak jangan terlalu dekat. Kita berasumsi yang terburuk jika mobil di depan mengalami pergerakan yang gagal," ujar Jusri pada Sabtu, (23/12/2023).

"Ketika re-start dia mundur sesaat terutama mobil manual. Bus atau truk itu kan di Indonesia masih manual biasanya ada jeda, ada leg pada saat mereka menanjak," katanya.

Baca juga: Liburan Pakai Mobil Listrik, Usahakan Baterai Tidak di Bawah 10 Persen

Situasi arus lalu lintas di sepanjang Jalur Wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, usai diterapkan one way, Sabtu (23/12/2023).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Situasi arus lalu lintas di sepanjang Jalur Wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, usai diterapkan one way, Sabtu (23/12/2023).

Jusri mengatakan, dengan menjaga jarak aman maka pengemudi bisa mengambil sikap jika kendaran di depannya gagal menanjak.

"Dengan jarak yang jauh Anda bisa mengambil sikap, misalnya bus tersebut mundur karena miss gear, atau pengemudi bus tidak bisa memasukkan ke gigi satu karena terlalu cepat memindahkan persneling atau beban kendaraan dan muatan terlalu berat, bus atau truk bisa mundur," ujarnya.

"Kalau jarak kita terlalu dekat maka kita tidak bisa mengantisipasi sikap yang lain atau opsi lain yaitu menghindar," kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau