Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2023, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang akhir 2023, pasar kendaraan bermotor di kawasan Asia Tenggara alias ASEAN, menunjukkan tren negatif.

Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation, kondisi tersebut berlangsung selama dua bulan berturut yakni, Agustus dan September 2023, dengan total perlambatan paling besar mencapai -15,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, ada beberapa faktor yang diindikasi jadi penyebabnya, mulai melemahnya daya beli di global dan wacana The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga.

Baca juga: Pembentukan Industri Kendaraan Listrik Lebih Cepat daripada ICE

Ilustrasi penjualan mobilKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi penjualan mobil

"Ini tidak biasa (khususnya di Indonesia). Saat ini kita sedang cari tahu. Tetapi salah satunya, kuat dugaan kami disebabkan kondisi global karena AS infasinya naik," kata Kukuh dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Diketahui, Berdasarkan data Biro Statistik Amerika Serikat (AS), saat ini AS sedang mengalami inflasi sebesar 3,2 persen sejak Juli 2023.

Kondisi itu disebabkan kenaikan harga sewa rumah yang tinggi. Sedangkan, biaya barang seperti kendaraan dan furnitur malah turun.

Dampaknya, membuat nilai rupiah terhadap Dollar AS melemah hingga mencapai Rp 15.866 per 1 Dollar AS.

Lebih lanjut, pada data ASEAN tercatat bahwa penurunan penjualan mobil di kawasan jelang akhir tahun awalnya terjadi pada Agustus 2023 yakni -4,3 persen atau dari 297.493 unit menjadi 284.780 unit.

Baca juga: CVT dan Transmisi Matik Konvensional Tidak Sama

Ilustrasi produksi motor di pabrik AHMKOMPAS.com Ilustrasi produksi motor di pabrik AHM

Satu bulan setelahnya, alih-alih terjadi perbaikan, pasar malah kembali terpuruk hingga anjlok 10,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) menjadi 277.493 unit. Tapi, penurunan paling dalam masih belum sebesar di April 2023 lalu di level -19,4 persen.

Kondisi serupa terjadi di sisi produksi mobil, yang mana sepanjang Agustus 2023 lalu aktivitas manufaktur turun 9,3 persen, dan semakin lambat di September 2023 yang mencapai -12,4 persen, tersisa 369.251 unit dari 421.610 unit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com