Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Aman Berhenti di Lampu Merah, Biar Tidak Tertabrak dari Belakang

Kompas.com - 24/09/2023, 09:21 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kecelakaan truk akibat rem blong kembali terjadi. Kali ini di Bawen, Kabupaten Semarang, satu unit truk menabrak belasan pengendara di lampu merah setelah mengalami rem blong.

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan ada belasan kendaraan bermotor yang tertabrak di lokasi.

“Ada 4 kendaraan bermotor dan 9 sepeda motor tertabrak truk yang mengalami rem blong di lampu merah pertigaan Exit tol Bawen,” ucap Oka dikutip dari Kompas.com, Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Daftar Kecelakaan Maut karena Truk Rem Blong

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra memimpin evakuasi dalam laka di simpang exit Tol BawenKOMPAS.com/Dian Ade Permana Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra memimpin evakuasi dalam laka di simpang exit Tol Bawen

Tampak sejumlah motor ringsek, satu di antaranya berada di kolong truk. Selain itu ada satu mobil juga ringsek dengan posisi terbalik. Bahkan ada mobil yang terbakar setelah tertabrak truk tronton.

Kalau diamati secara seksama, kecelakaan ini menimpa kepada pengendara yang tertib dalam berlalu lintas sekali pun. Maka dari itu, sikap waspada tetap perlu dimiliki oleh setiap pengendara khususnya saat berhenti di lampu merah.

Pada kesempatan terpisah, Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan ketika hendak menggunakan jalan raya maka harus siap dengan segala risiko yang ada dan perlu selalu waspada.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bawen, 4 Orang Tewas, 9 luka, Ada 4 Mobil dan 9 Motor yang Ditabrak Truk

Petugas mengevakuasi truk yang mengalami kecelakaan di exit tol Bawen.KOMPAS.com/Dian Ade Permana Petugas mengevakuasi truk yang mengalami kecelakaan di exit tol Bawen.

“Jalan raya itu sangat rumit karena bermacam-macam sekali variabel yang mempengaruhi keselamatan, maka dari itu sebagai pengguna jalan raya kita harus mawas. Setertib-tertibnya kita itu hanya membantu mengurangi peluang risiko terjadinya celaka pada diri kita,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Dia mengatakan, bisa saja ada kendaraan di belakang yang tidak mampu untuk berhenti ketika kita hendak berhenti di lampu merah. Dalam hal ini ketertiban tetap perlu diterapkan, hanya saja ada beberapa hal yang bisa dilakukan guna mengurangi risiko berhenti di lampu merah.

“Maka dari itu kita perlu mengantisipasi dari jauh sebelum memutuskan untuk berhenti di lampu merah, sebisa mungkin kita tidak berhenti di lampu merah, caranya dengan menjaga kecepatan, kalau pun harus berhenti, berhenti sebentar saja,” ucap Jusri.

Baca juga: Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Dia juga mengatakan tidak perlu menjadi orang pertama yang berhenti di lampu merah, karena itu memerlukan kehati-hatian yang lebih tinggi.

Perlu selalu melihat spion, untuk memastikan aman sebelum memindahkan transmisi ke netral lalu berhenti. Jadi bila terlihat ada kendaraan yang tidak mampu berhenti kita bisa menghindar.

“Jangan santai-santai, main HP, cek spion karena bisa saja Anda ditabrak dari belakang, cek sampai ada dua atau tiga kendaraan yang berhenti baru boleh santai, itu kendaraan akan menjadi tameng” ucap Jusri.

Dia juga menyarankan untuk tidak menjadi peserta pertama yang melaju saat lampu sudah berubah berganti hijau. Dia mengatakan perlu menunggu beberapa kendaraan dulu melaju, baru aman untuk ikut melaju.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bawen, Truk Tabrak Banyak Kendaraan di Lampu Merah

“Tujuannya untuk menghindari pengguna jalan lain dari simpang yang berlawanan yang liar, yang lampu sudah merah tapi mereka masih menerobos,” ucap Jusri.

Dia juga menambahkan berhenti di lampu merah semakin lama maka semakin tinggi risikonya. Bukan hanya soal keamanan dalam hal kecelakaan, tapi juga keamanan dalam hal kriminalitas. Dia mengatakan ada peluang dirampok dan lain sebagainya ketika kita berhenti lama di lampu merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau