Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Gagal Menanjak, Waspada Saat Berada di Belakang Truk Besar

Kompas.com - 13/09/2023, 16:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial video yang memperlihatkan satu unit truk tidak kuat menanjak di Tol Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.

Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @infokejadian_semarang, Selasa (12/9/2023). Terlihat truk bermuatan besi tidak kuat menanjak hingga mundur ke belakang.

Truk tersebut menabrak sebuah bus pariwisata yang berada di belakangnya, sedangkan muatan besi sempat menggelinding hingga nyaris mengenai pengendara mobil lainnya.

Baca juga: Viral Video Dua Truk Tabrakan, Kemudian Keluar Balita dari Kolong

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Info Kejadian Semarang Asli (@infokejadian_semarang)

 

Saat berkendara di sekitar truk, sebaiknya pengemudi lain menjaga jarak lebih aman. Apalagi, kalau truk tersebut membawa muatan yang cukup besar.

Langkah ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu muatan yang dibawa oleh truk terlepas sehingga bisa membahayakan pengendara yang berada di sekitar truk tersebut.

“Terutama dengan truk yang membawa barang yang panjang seperti pipa besi atau truk pembawa kontainer, karena ada kemungkinan barang bawaan dan kontainernya terlepas dan mengenai kendaraan kita,” ucap Training Director The Real Driving Center (RDC), Marcell Kurniawan, belum lama ini kepada Kompas.com.

Baca juga: Chery Siap Luncurkan Varian Baru Omoda 5

Kemungkinan penyebab dari jatuhnya muatan tersebut bisa karena pengikat barang yang tidak benar. Sayangnya, masih ada pengemudi yang tidak benar dalam tata cara memuat barang.

Bambang Widjanarko, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY, mengatakan, kasus muatan jatuh dari bak truk biasa terjadi karena cara muatan barang yang salah.

"Sering terjadi adalah mengikatnya mereka itu asal-asalan sehingga pengikatnya lepas atau putus," ujar Bambang.

Menurut Bambang, tata cara muat barang yang salah ini bisa membunuh pengemudinya karena rem mendadak dan barang lepas ke depan.

“Sedangkan ke belakang, kerap terjadi saat truk menanjak atau berakselerasi,” kata Bambang.

Hal-hal seperti itu sering terjadi karena tidak ada training khusus untuk driver sehingga kurang sosialisasi.

“Biasanya, driver hanya di-training oleh pemilik barang atau bagian gudang," ucap Bambang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com