Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Bensin Oktan Tinggi Bisa Perbaiki Gas Buang, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 29/08/2023, 08:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan uji coba tilang emisi sejak Jumat (25/8/2023). Kendaraan yang tidak lulus uji emisi akan dikenakan sanksi tilang yang mulai berlaku pada 1 September 2023.

Adapun untuk besaran tilang, untuk roda dua Rp 250.000 sedangkan roda empat Rp 500.000. Mekanisme penilangan sama seperti penindakan pelanggaran lalu lintas pada umumnya.

Seperti diketahui, penindakan terkait hasil uji emisi dilakukan sebagai langkah untuk mengendalikan tingginya polusi udara di Jakarta yang belakangan ini tengah menjadi sorotan.

Baca juga: Pereli Baridwan Shammie Zacky Petik Hasil Impresif di AXCR 2023

Terkait emisi gas buang kendaraan, tidak sedikit yang beranggapan bisa diperbaiki dengan mengganti bensin menggunakan oktan yang lebih tinggi.

Lantas, benarkan mengganti BBM dengan nilai oktan yang lebih tinggi bisa memperbaiki emisi gas buang.

Widodo, pemilik bengkel AD Oya yang berlokasi di Jalan Sulaiman, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengatakan, mengganti mobil BBM dengan nilai oktan yang lebih tinggi memang bisa memperbaiki emisi gas buang, namun ada hal yang harus diperhatikan.

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

“Kalau mobil jarang perawatan, seperti jarang ganti busi dan kondisi pembakaran sudah tidak bagus mau diganti oktan apapun tidak akan ke tolong (emisi yang dihasilkan tidak akan bagus),” ucap pria yang akrab disapa Widodo kepada Kompas.com, Sabtu (26/8/2023).

Dodo melanjutkan, sebelum mengganti BBM dengan oktan lebih tinggi, pemilik kendaraan sebaiknya melakukan sedikit ‘treatment’ terlebih dahulu pada ruang pembakaran.

“Kalau kita itu bahasanya ‘flushing’ atau kebanyakan orang bilang ‘gurah’, jadi kita masukin cairan untuk menghancurkan kerak di ruang pembakaran, baru setelah itu ganti dengan oktan yang lebih tinggi, dengan catatan komponen yang tadi disebutkan masih dalam kondisi baik,” kata Widodo.

Sementara itu, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, penggunaan bensin dengan oktan lebih tinggi tidak serta merta bisa mengubah kondisi gas buang kendaraan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com