TANGERANG, KOMPAS.com – Sistem pendinginan mesin modern umumnya telah menggunakan cairan atau radiator. Pemilik mobil atau motor harus rajin mengecek ketinggian air radiator pada tabung reservoir untuk memastikan kinerja pendinginan tidak bermasalah.
Sebaiknya penambahan cairan radiator mesti dilakukan rutin. Karena tinggi permukaan air bakal berkurang karena proses penguapan.
Namun sayang dalam kondisi darurat, tidak semua pemilik menyediakan coolant cadangan. Konsumen pun harus tahu alternatif cairan radiator selain coolant.
Baca juga: Perang Diskon SUV Segmen B di GIIAS 2023, Kia Sonet Tembus Rp 30 Juta
Dhany Ekasaputra, Promotion Manager PT Autochem Industry (produsen radiator coolant dan car care), mengatakan, air aki dan air tetesan AC jadi alternatif yang baik buat radiator.
“Air tetesan AC transfer heat-nya bagus, sama seperti coolant warna merah. Tapi dia enggak punya antikaret. Kalau ditanya bagus enggak? Bagus. Kalau buat tambah? Oke, enggak masalah,” ujar Dhany di Tangerang (16/8/2023).
Meski begitu, Dhany tidak menyarankan pengguna kendaraan untuk mengganti seluruh cairan radiator menggunakan air aki atau air AC
Baca juga: 5 Perbedaan Hyundai Stargazer X dengan Stargazer Biasa
“Tapi kalau dari nol pakai tetesan AC atau air aki yang warna biru, kalau diganti semuanya, ya artinya sistem antikarat enggak ada,” ucap Dhany.
“Jadi buat menambah enggak masalah, yang enggak boleh sebenarnya air mineral dan air keran. Kan kita enggak tahu di dalamnya ada kandungan besi, kandungan mineral, dan lainnya,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.