TANGERANG, KOMPAS.com - Kualitas udara di sejumlah wilayah Indonesia kian memburuk, terutama kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi.
Data dari platform IQAir, pada pekan lalu (7-10 Agustus 2023) mencatat Jakarta sudah menjadi salah satu kota dengan udara terkotor di dunia dengan indeks polusi mencapai 193.
Terkait hal itu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, salah satu penyebabnya ialah banyak masyarakat yang masih memakai bahan bakar minyak (BBM) tak sesuai atau kotor untuk kendaraannya.
Baca juga: Daftar Mobil Baru yang Bisa Dicoba Langsung di GIIAS 2023
"Sebetulnya dulu kita cabut Premium, lu (masyarakat) pada teriak. Padahal Premium itu jelas kotor. Pertalite juga tidak sesuai," kata Ahok dalam acara Gaikindo International Automotive Conference di ICE BSD, Tangerang, Selasa (15/8/2023).
Oleh karenanya, Ahok mendorong Pertamina untuk menjual BBM dengan nilai oktan lebih baik, yaitu minimal RON 92 seperti Pertamax.
Berdasarkan pengamatan Ahok, masih banyak masyarakat yang bandel untuk membeli BBM oktan rendah untuk kemudian didistribusikan ke daerah-daerah atau menjualnya secara eceran alias Pertamini.
Baca juga: Libur 17 Agustus, Ganjil Genap di Jalur Puncak Berlaku mulai Besok
Padahal saat ini pihak Pertamina sudah melakukan pembatasan pembelian Pertalite dan Solar subsidi menggunakan MyPertamina.
"Yang jadi masalah sekarang, orang beli bensin Pertalite karena subsidi. Solar subsidi di SPBU dibawa ke kampung. Jadi Pertamini tidak tutup-tutup," ucapnya.
"Pertamini dijual lebih mahal (dari harga eceran Pertamina). Rakyat beli mahal dengan kualitas yang rendah. Kalau kita sekarang dorongnya jual Pertamax. di kota ini. Tetapi semua dipindahin Pertashop ke daerah-daerah," kata Ahok lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.