Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi ADAS Dibutuhkan Bus guna Cegah Sopir Ugal-ugalan

Kompas.com - 19/07/2023, 13:26 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi pada bus kini terus berkembang guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

Contohnya seperti teknologi Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) atau teknologi bantuan pengemudi yang kerap disematkan pada mobil, nantinya akan disematkan pula pada bus.

Perusahaan otobus (PO) Pesona menjadi salah satu yang tengah mempersiapkan teknologi tersebut pada unit busnya.

Baca juga: Libur Tahun Baru Islam, Ganjil Genap dan One Way Berlaku di Jalur Puncak

PO yang memberikan layanan bus pariwisata itu bekerja sama dengan PT Nusantara Global Inovasi untuk membuat sistem ADAS pada bus.

Teknologi tersebut nantinya bekerja dengan sistem sensor kamera yang harus dipasangkan pada bus.

Sensor kamera akan membaca raut wajah pengemudi apakah sedang mengantuk atau tidak, untuk dilaporkan ke kantor PO bila ada sopir yang sedang dalam kondisi tidak memungkinkan untuk berkendara. 

Menanggapi rencana pengembangan teknologi tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan sangat baik selama cara penggunaannya tepat.  

"Teknologi canggih yang disematkan pada kendaraan itu bagus selama yang menggunakan paham dengan cara-cara dan teknik berkendara yang aman. ADAS ini merupakan fitur yang membantu pengemudi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya tabrakan dan memberikan peringatan atau kontrol langsung pada kendaraan," kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Penjualan Sasis Bus, Mitsubishi Fuso Terlaris

Selayaknya mobil yang punya fitur ADAS, nantinya bus akan terdeteksi bila tidak sengaja keluar jalur. Nantinya fitur tersebut akan membetikan sinyal sehingga teknologi itu sangat berfungsi bila sopir bus berkendara secara ugal-ugalan. 

"Tujuannya saja untuk meningkatkan keamanan, berarti membantu pengemudi untuk lebih aman. Namun, yang paling benar itu kebiasaan pengemudinya dulu yang diperbaiki," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau