KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu perawatan sepeda motor adalah melakukan penggantian oli mesin secara teratur dengan spesifikasi yang sesuai.
Selain spesifikasi, oli mesin yang diisikan harus pas jumlahnya. Pihak diler telah menentukan kapasitas pelumas pada tiap-tiap mesin.
Kapasitas oli untuk suatu mesin motor biasanya tertera di tutup oli. Sementara kemasan oli mesin yang dijual di pasaran kadang tidak sama, biasanya lebih banyak. Sehingga, satu botol oli tidak bisa dituang seluruhnya.
Baca juga: Efek Buruk Mengisi Oli Mesin Mobil Terlalu Banyak
Hal itu meningkatkan peluang terjadinya pengisian oli mesin motor lebih banyak daripada seharusnya.
Ivan, Kepala Bengkel Ahass Cawas, Klaten mengatakan ada beberapa tanda bahwa oli yang diisikan ke mesin motor berlebihan.
“Jika pengguna motor peka terhadap perubahan performa mesin motor yang digunakan, dia akan bisa membedakan tarikan mesin yang berat dan ringan, nah, oli mesin yang terlalu penuh berakibat pada tarikan mesin, menjadi lebih berat,” ucap Ivan kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
Ivan mengatakan selain performa, tanda oli mesin motor terlalu penuh adalah terjadinya kerusakan pada beberapa seal mesin.
Baca juga: Update Harga Oli Mesin Skutik di Juni 2023, Shell dan Evalube Naik
Hal itu bisa terjadi, lantaran pernapasan ruang oli tidak terjadi dengan baik. Akibatnya oli menekan ke beberapa seal yang memang bahannya lebih empuk.
“Bila seal bocor akan terlihat beberapa basahan di bagian mesin, bisa berupa tetesan bila sudah parah, atau hanya rembesan sehingga area tersebut menghitam diselimuti debu,” ucap Ivan.
Ivan mengatakan pengisian oli mesin motor sebaiknya ditakar sesuai dengan kapasitas yang sudah ditentukan. Informasi tersebut dapat diketahui dari tutup oli pada oli atau dipstick.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.