JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa penarikan mesin sepeda motor lama yang sudah melakukan konversi jadi listrik, merupakan salah satu syarat wajib dalam program konversi.
Ketentuan itu termaktub dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah dalam Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Motor Listrik Berbasis Baterai.
"Itu (penarikan mesin motor lama) merupakan salah satu syarat wajib yang perlu dipenuhi. Pemohon akan diminta menandatangani surat pernyataan mengenai hal tersebut sebelum dikonversi," ujar Koordinator Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Konservasi Energi Kementerian ESDM, Devi Laksmi kepada Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Menuju Era Elekrifikasi, Indonesia Butuh 20.000 SPKLU sampai 2025
"Nanti mesin itu akan ditarik oleh bengkel konversi, kemudian bakal diserahkan ke industri pengolahan yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian RI untuk dihancurkan," lanjut dia.
Tujuan penarikan dan penghancuran mesin sepeda motor lama hasil konversi itu, kata Devi, supaya tidak digunakan lagi sewaktu-waktu. Artinya, motor listrik yang sudah dikonversi dipastikan tak akan mengeluarkan emisi kembali.
"Kalau pemohon tidak menyetujui-nya, dia tidak bisa masuk program konversi ya. Itu tujuannya untuk memastikan motor tak akan kembali ke versi mesin bakar lagi atau hanya memanfaatkan subsidi pemerintah demi keuntungan tertentu," ucap Devi.
Konversi kendaraan listrik sendiri, merupakan salah satu upaya mempercepat terwujudnya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dapat memberikan manfaat berupa penghematan bagi konsumen dan pemerintah.
Baca juga: Baterai Motor Listrik Honda Ada di Kementerian ESDM, Sinyal Produk Baru?
Guna merangsang permintaan konsumen, pemerintah melalui Kementerian ESDM pun meluncurkan subsidi sebesar Rp 7 juta untuk setiap masyarakat yang hendak melakukan konversi sepeda motor ke listrik
Namun subsidi ini hanya berlaku untuk motor dengan kubikasi mesin 110-150 cc yang tidak memiliki tanggunan pajak maupun tilang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.