Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pikap Mitsubishi L300 Solar Ternyata Lebih Populer dari Bensin

Kompas.com - 29/05/2023, 10:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Pikap Mitsubishi L300 merupakan salah satu kendaraan niaga yang sudah tidak asing lagi di Indonesia.

Bahkan, saking populer dan juga tingginya permintaan pasar membuat Mitsubishi L300 terus diperbaharui dan ditingkatkan.

Mitsubishi L300 sendiri mempunyai dua jenis dalam konsumsi BBM, yakni ada yang solar dan pakai bensinMobil pikap dengan julukan Elsapek tersebut di klaim irit konsumsi BBM, sehingga menjadi pilihan konsumen sebagai kendaraan yang melengkapi kebutuhan bisnisnya.

Baca juga: Pebalap Formula E Berharap Bisa Balapan Malam di Jakarta

Amin Tohari, sekretaris AE Reog Ponorogo (komunitas penggemar Mitsubishi L300), mengatakan, pikap Mitsubishi L300 miliknya yang kerap digunakan mengangkut muatan hewan ternak seperti kambing dan sapi, hanya membutuhkan dana Rp 100.000 dalam seminggu untuk menenggak solar.

“Dalam sebulan untuk putar balik itu bisa Rp 600.000 – Rp 800.000. Dulu saya pakai pikap yang konsumsi bensin itu lebih membengkak. Satu putaran ke pasar biasanya kalau pakai pikap solar cukup Rp 100.000 tetapi kalau bensin Rp200.000 satu putaran dalam satu minggu,” kata Amin di sela-sela acara Kopdarnas Mitsubishi L300 Yogyakarta kepada Kompas.com, Minggu (28/5/2023).

Amin Tohari, sekertaris AE Reog Ponorogo (komunitas penggemar Mitsubishi L300) KOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Amin Tohari, sekertaris AE Reog Ponorogo (komunitas penggemar Mitsubishi L300)

Menurut Amin, keunggulan konsumsi BBM yang irit dari Mitsubishi L300 solar membuat kendaraan tersebut lebih banyak dipilih ketimbang yang menggunakan bensin.

“Elsapek solar dan pertalite perbandingannya banyak. Misalnya saat menaklukan tanjakan akan lebih kalem kalau pakai yang solar karena beda sama bensin. Kalau Mitsubishi L300 solar pelan-pelan tapi pasti. Sehingga BBM nya lebih irit,” kata pria yang sudah pakai Mitsubishi L300 sejak 2012 tersebut.

Baca juga: Konvoi Moge Tabrak Santri di Ciamis, Citra Touring Motor Makin Kelam
Agar keiritannya lebih optimal, maka pemilik kendaraan juga jangan abai terhadap servis. Bila pikap sudah muncul atau mengeluarkan keluhan segera ke bengkel agar tidak biaya perbaikan tidak bengkak bila keluhan sudah parah.

“Selain BBM nya irit, mampu untuk muat barang lebih banyak. Saya pakai pikap ini untuk antar kambing dari Ponorogo menuju Semarang dan Kendal. Tidak ada perawatan khusus, yang penting rutin ganti filter oli,” kata Amin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com