Mengenal Kriteria Casan Mobil Listrik yang Baik dan Aman

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu faktor penting pemeliharaan baterai mobil listrik ialah kualitas casan alias charger. Sebab casan yang kurang baik bisa berpengaruh pada performa dan keawetan baterai.

Saat ini stasiun pengisian daya mobil listrik sudah mulai ramai. Baik buatan pemerintah sampai pihak swasta sebagai charging operator, dan juga stasiun pengisian yang disediakan oleh pabrikan.

Baca juga: Viral, Video Pengemudi Mobil Nekat Putar Balik di Jalan Tol

Reza Andy, Head of E-Mobility Electrification ABB, produsen berbagai produk teknologi termasuk casan mobil listrik, mengatakan, ada beberapa kriteria casan mobil listrik disebut baik atau tidak.

DOK. PLN. Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengecek langsung kesiapan SPKLU.

"Pertama dia harus safety, yaitu memperhatikan kondisi casan dengan ada jarak dengan mobil jadi tidak tertabrak dan kabelnya tidak tertarik jadi ada ruang agar casan bisa sesuai dengan inlet," kata Reza kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

"Kemudian casan yang bagus itu menurut kami harus memperhatikan yang namanya IP (Ingress Protection) jadi kalau misalkan terjadi hujan atau hal lainnya tidak terjadi kerusakan casannya," ujar Reza.

Baca juga: TVS Motor Buka Diler Terbaru di Surabaya

Selanjutnya kata Reza, pemilik mobil listrik juga mesti jeli apakah casan tersebut punya proteksi yang baik.

"Kemudian keempat kita harus pastikan casannya juga punya proteksi baik dari hujan atau misalkan dari percikan air, itu yang harus diperhatikan," kata Reza.

Dok. Kementerian PUPR Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area jalan tol.

Reza juga mengatakan, dalam hal instalasi yang baik perlu memerhatikan mengenai grounding. Grounding adalah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi listrik agar mengalirkan listrik ke tanah.

"Kemudian di instalasi, kita perhatikan casan operatornya memperhatikan safety di grounding atau tidak. Tapi secara visual kita tidak bisa lihat, jadi kita harus pastikan charging operator perhatikan aspek itu," kata dia.

Selanjutkan kata Reza, charger mobil listrik tersebut menggunakan panel protection.

Baca juga: Pasang Power Back Door di Mobil Lawas, Harga Mulai Rp 5,5 Juta

Foto: Casion Casion sebagai charging station operator berkomitmen untuk menyediakan EV charging station di berbagai lokasi strategis.

"Jadi tidak ada listrik PLN langsung ke casan dan ke mobil. Ada namanya DB panel (distribution panel) khusus untuk kendaraan listrik, di dalamnya ada MCB (Miniature Circuit Breaker) dan ELCB (Earth-Leakage Circuit Breaker)," kata dia.

"Jadi MCB proteksi kalau ada arus berlebih (over current) dan kelebihan tegangan (over voltage), ELCB kalau ada kebocoran arus. Jadi nanti tidak akan nyetrum ke orang kalau terjadi kebocoran dan ke mobilnya itu sendiri tidak ada kerusakan," ujar Reza.

"Kalau tidak ada DB panel itu di beberapa kasus casannya rusak atau kalau ada over voltage karena tidak terproteksi casannya panas dan itu akan rusak komponen di dalamnya," ujar Reza.