Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alur Pembuatan Truk di Indonesia, Wajib Diikuti Agar Tidak Jadi Truk Bodong

Kompas.com - 23/05/2023, 18:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Membangun sebuah truk hingga menjadi kendaraan siap pakai ternyata membutuhkan serangkaian proses lantaran harus memenuhi beberapa kriteria. Tanpa kriteria tersebut truk dianggap bodong atau tidak layak jalan.

Namun dengan sejumlah regulasi yang harus dipatuhi untuk memenuhi kriteria tersebut, sejumlah oknum justru berlaku curang dalam membangun truk.

“Di Indonesia ini kita paling direpotkan dengan regulasi. Regulasi di Indonesia secara garis besar diukur dari kendaraan. Misalnya mau buat kendaraan baru, jadi harus di ukur dari tipe kendaraanya, tinggi dibatasi, lebar dibatasi dan panjang juga dibatasi,” kata Bimo Nuswantoro, Sales Support & Trainer PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) di sela-sela acara DCVI media workshop, Senin (23/5/2023).

Baca juga: Jangan Sembarangan, Ini Bahaya Modifikasi Truk Tribal

Bimo menjelaskan, kendaraan atau truk dianggap telah memenuhi kriteria bila sudah memiliki dokumen yang lengkap.

Dokumen pertama yakni truk harus punya sertifikat uji tipe (SUT). Ini merupakan identitas awal dari kendaraan dimana kendaraan masih berupa prototype yang akan diproduksi atau diimpor Agen Pemegang Merek (APM) secara massal.

“Ketika tipe truk baru datang harus diajukan. Kalau sudah memenuhi syarat, maka SUT keluar. Jadi kendaraan tanpa SUT bodong. Karena SUT merupakan identitas legal pertama untuk  untuk membuat rancang bangun kendaraan di Indonesia.,” kata Bimo.

Mercedes-Benz Axor M-Cab

KOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Mercedes-Benz Axor M-Cab

Truk prototype harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan melalui proses uji tipe di fasilitas pengujian milik Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, yaitu Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) untuk mendapatkan SUT. 

“Misalnya kami dari Daimler itu kan hanya menjual sasisnya saja. Itu nanti setelah diregistrasi ke akan mendapatkan SUT. Begitu pelanggan beli unit, maka akan ada penambahan dari karoseri. Nah karoseri ini akan memproses SUT menjadi SKRB yang nantinya akan jadi KIR,” kata Bimo.

Namun beberapa tahun belakangan ini, masih banyak KIR bodong pada truk di Indonesia. Misalnya pada KIR tercantum data yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Hal tersebut lantaran nomor SUT bukan kendaraan yang bersangkutan.

Baca juga: Kia Luncurkan Carens 1.5 L IVT dengan Captain Seat

Bimo menegaskan bila secara dimensi pihak penjual sasis sudah menjual produk dengan mengikuti aturan pemerintah.

Begitu sasis terjual dan berubah bentuk merupakan di luar kuasa dari pihak penjual sasis. Sehingga begitu truk menjadi kendaraan bodong bisa disebabkan oleh permintaan pelanggan atau karoseri yang nakal di luar kuasa penjual sasis truk.

“Kami sebagai pihak penjual sasis truk juga tidak ingin dipasangi oleh karoseri yang asal-asalan. Kami juga list karoseri mana saja yang sudah buat SKRB dengan kami dan itu yang nanti kami rekomendasikan ke pelanggan,” kata Bimo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com