Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Material di Jalur Penyelamat Rem Blong Tidak Maksimal Malah Bikin Celaka

Kompas.com - 13/01/2025, 17:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur penyelamat di jalan dengan turunan curam memang dirancang untuk menghentikan kendaraan yang mengalami rem blong.

Namun, kondisi jalur penyelamat yang tidak sesuai standar justru dapat memperparah dampak kecelakaan.

Contohnya adalah insiden yang terjadi di jalur penyelamat ruas Tol Semarang KM 430+800 B/B beberapa waktu lalu. Sebuah truk tronton bermuatan pasir mengalami rem blong dan sopir memutuskan untuk masuk ke jalur penyelamat.

Baca juga: Kejadian Lagi, Ada Mobil Parkir di Depan Jalur Penyelamat Rem Blong

Truk terperosok ke jalur penyelamat di Tol SemarangISTIMEWA Truk terperosok ke jalur penyelamat di Tol Semarang

 

Sayangnya, kondisi jalur tersebut tidak terawat dan permukaan gravel atau kerikilnya keras, sehingga menyebabkan kabin truk hancur. Beruntung, pengemudi dan kernet berhasil diselamatkan meskipun sempat terjepit beberapa menit.

Menanggapi kejadian tersebut, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, menjelaskan bahwa material pengisi jalur penyelamat seharusnya berupa gravel (batu olahan) yang berfungsi meredam laju kendaraan secara bertahap.

"Seharusnya isinya gravel seperti yang digunakan sebagai balast pada rel kereta api. Kalau di video sepertinya kerikil biasa yang bercampur dengan tanah atau pasir sehingga padat," kata Wildan kepada Kompas.com, Senin (13/1/2025).

Baca juga: Diskon LMPV Awal Tahun 2025, Xpander Tembus Rp 30 Juta


Kekerasan gravel sangat memengaruhi efektivitas jalur penyelamat dalam menghentikan kendaraan. Bila permukaannya terlalu keras atau padat seperti yang terlihat dalam video, kendaraan akan berhenti secara mendadak dan berpotensi mengalami kerusakan parah.

Sebaliknya, jika permukaan gravel lebih halus dan longgar, maka kendaraan dapat dihentikan dengan lebih aman dan bertahap. Prinsip kerjanya mirip dengan gravel di sirkuit balap, berfungsi mengurangi kecepatan mobil sebelum menabrak tembok pembatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau