Pebalap Formula E Nick Cassidy Sangat Mengidolakan Bruce McLaren

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang Formula E telah memasuki balap ke-10 dan akan digelar di Jakarta pada 3-4 Juni 2023. Klasemen puncak saat ini dipegang oleh pebalap Tim Envision Racing, yakni Nick Cassidy.

Tampil impresif sejak awal musim, pebalap asal Selandia Baru ini berhasil meraih 4 kali podium dalam 5 balapan terakhirnya. Selain itu, sejauh ini dia juga berhasil membukukan 121 poin dan menjadi back-to-back winner pada Berlin Eprix II dan Monaco Eprix.

Torehan juara itu juga dirasa spesial karena hal itu membuatnya mengikuti jejak Bruce McLaren, pebalap legendaris Selandia baru yang digdaya di sirkuit Monako dalam ajang balap internasional.

Saat berdialog dengan redaksi dalam sesi wawancara virtual, Nick mengaku bersyukur dengan prestasi yang diraihnya. Sebagai seorang pebalap Kiwi (julukan warga negara Selandia Baru), dia mengaku sangat mengagumi sosok Bruce McLaren.

Lihat Foto

Bruce McLaren, pendiri tim balap dan merek McLaren Automobile sekaligus pebalap selandia baru pertama yang pernah menjuarai balap Formula 1(Tangkapan layar Instagram millermotorcar)

Namun dia juga mengakui, tentunya dibutuhkan proses yang cukup panjang sebelum dirinya mencapai level legenda Selandia Baru itu.

“Ini perbandingan yang cukup besar. Menjadi seperti Bruce (Mclaren) merupakan mimpi saya, tapi tentu dibutuhkan proses panjang sebelum saya bisa mencapai titik itu,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

Saat ditanya mengenai targetnya di masa mendatang, Nick mengaku jika dirinya tertarik mengikuti jejak Bruce untuk memiliki tim balap dan brand atas namanya.

“Menjadi seperti dia (Bruce McLaren), memiliki tim balap dan memiliki merek mobil sendiri tentunya akan sangat menarik,” ujar Nick dengan Antusias.

Sebagai informasi, Bruce Mclaren menjadi pebalap pertama yang menjuarai GP Monaco pada tahun 1962 silam di bawah bendera tim Cooper-Climax.