JAKARTA,KOMPAS.com - Tanjakan curam kerap membuat pengemudi ketakutan. Apalagi ketika banyak kendaraan lainnya yang gagal menanjak.
Pada musim mudik Lebaran lalu, banyak pemudik yang terpaksa melewati jalur alternatif dengan rute cukup ekstrem demi menghindari macet.
Contohnya di perbatasan Klaten dan Gunung Kidul, Yogyakarta. Pemudik mesti melintasi tanjakan Clongop untuk menuju kawasan wisata pantai di Gunung Kidul.
View this post on Instagram
Jalur alternatif itu banyak dilalui wisatawan selama musim Lebaran. Medan yang ekstrem mengakibatkan sejumlah kendaraan yang melintas mogok dan tak kuat menanjak.
Bila diperhatikan, mobil yang berhenti di tengah tanjakan umumnya akan sulit untuk menanjak lagi. Lantas ada faktor penyebab apa saja?
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting Jusri Pulubuhu (JDDC) mengatakan, beban penumpang dan barang-barang di dalam mobil menyebabkan awalan menanjak menjadi berat.
"Beda, mobil yang menanjak dari bawah lancar pasti lolos. Kalau sudah berhenti di tanjakan, butuh momentum untuk bisa menanjak. Makanya, penumpang di suruh turun dulu supaya kuat," kata Jusri kepada Kompas.com, Minggu (30/4/2023).
Baca juga: Gunakan Teknik Ini Saat Mobil Berhenti di Tanjakan
Ketika berhenti di tanjakan, menurut Jusri, mobil berpenggerak roda depan (FWD) dan belakang (RWD) tidak ada bedanya, keduanya membutuhkan tenaga yang besar untuk menaklukkan tanjakan ekstrem tersebut.
Masalah lainnya soal faktor pengemudi, berkaitan dengan jam terbang mengemudi, dan ketenangan dalam mengambil keputusan secara sigap.
Situasi macet yang terjadi di tanjakan membuat banyak pengemudi panik dan kesulitan untuk menguasai kendaraan.
"Pengemudi yang panik kan dia tidak dapat menerapkan skill-nya. Misalnya berhenti di tengah tanjakan, jika tenang, untuk menguasai gas, rem, dan kopling seharusnya mudah. Tapi, bila panik itu semua terasa sulit," ucap Jusri.
Baca juga: Kopling Bau Terbakar dan Keluar Asap di Tanjakan, Apakah Wajib Diganti?
Kesulitan untuk menanjak juga bisa terjadi karena kondisi mobil yang bermasalah. Kepala Bengkel Nasmoco Janti Yogyakarta Bambang Sri Haryanto mengatakan, tenaga mobil yang ngedrop di tanjakan bisa disebabkan masalah pada mesin atau transmisi.
Menurut dia, banyak kasus mobil yang tidak kuat menanjak karena pemilik mobil tidak mempersiapkan perawatan kendaraannya khusus untuk pergi berlibur atau mudik.
"Faktor kedua adalah kendaraan, mobil yang digunakan untuk mudik atau bepergian seharusnya dipersiapkan. Di tanjakan mobil bisa kesulitan karena masalah mesin atau transmisi, terutama kopling yang sudah aus," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.