Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Teknik Ini Saat Mobil Berhenti di Tanjakan

Kompas.com - 15/04/2023, 17:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Tanjakan curam menjadi medan yang menakutkan bagi pengemudi mobil. Apalagi, jika harus antre lantaran jalan yang macet. Situasi ini biasanya membuat pengemudi gugup dan khawatir mobil tidak kuat menanjak. 

Saat berhenti di tanjakan, baik mobil manual atau matik butuh trik khusus agar berhasil menanjak. Bagi pemudik, cara itu nantinya dapat digunakan jika melalui jalur mudik yang ekstrem. 

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, teknik pertama yang harus diterapkan adalah menjaga jarak aman antar kendaraan saat macet di tanjakan. 

Salah seorang mobil pemudik mogok akibat tak kuat menanjak dan mendapatkan bantuan warga serta petugas Kepolisian di Tanjakan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Salah seorang mobil pemudik mogok akibat tak kuat menanjak dan mendapatkan bantuan warga serta petugas Kepolisian di Tanjakan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022).

"Berhenti sebaiknya jarak 20-30 meter di belakang mobil yang bergiliran mendaki tanjakan. Hiraukan pengemudi lain yang memprovokasi agar mepet ke depan. Jarak itu, digunakan untuk ancang-ancang atau menghindari mobil di depan meluncur mundur," ucap Jusri kepada Kompas.com, Sabtu (15/4/2023). 

Baca juga: Tips Aman Cas Ponsel di Mobil Selama Perjalanan Mudik

Kedua yaitu biasakan berhenti menggunakan rem tangan. Bila akan kembali bergerak maju, pengemudi akan mudah untuk menyesuaikan kombinasi kopling, dan gas. Trik tersebut digunakan untuk mengurangi kemungkinan mobil sampai mundur di tanjakan. 

Berikutnya, pengemudi harus tenang dan konsentrasi dalam menguasai segala macam kondisi. Psikologis seorang pengemudi biasanya akan down tiba-tiba karena panik. Biar pikiran rileks, sebaiknya  AC mobil di matikan, yang sekaligus untuk mengurangi beban mesin. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by YOUTUBE CHANNEL JALANAN (@channeljalanan)

"Mobil matik atau manual, pengemudi butuh memahami ketinggian tanjakan dan beban muatan penumpang yang dibawa. AC biar enteng, dimatikan saja. Bahkan, jika memang berhenti tepat di titik paling curam, sebaiknya jumlah penumpang di kurangi. Apalagi mobil penggerak roda depan atau FWD," tuturnya. 

Baca juga: Cara Mengemudikan Mobil Matik yang Aman Saat Berhenti di Tanjakan

Kepala Bengkel Nasmoco Janti Yogyakarta Bambang Sri Haryanto mengatakan, mobil yang kesulitan untuk awalan menanjak di tanjakan biasanya mengalami masalah pada transmisi. Untuk mobil manual, biasanya akan ditandai bau kopling yang terbakar dan tidak bertenaga. 

"Slip atau kampas kopling habis membuat mobil lemah sekali di tanjakan. Kalau sudah hilang tenaga, mau atau enggak harus putar balik. Kasihan mobil-mobil lain, akhirnya antre dan tambah macet," katanya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau