JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem pengereman bisa dianggap sebagai salah satu sistem yang memegang peranan penting pada kendaraan. Komponen ini berfungsi optimal untuk menjamin keselamatan pengemudi dan penumpang.
Supaya performanya selalu baik, komponen-komponen yang meliputi rem harus selalu dirawat. Salah satunya, yaitu kampas rem. Kondisinya harus segera diganti jika masa pakainya habis.
Selain bisa membahayakan pengemudi saat menyetir mobil, telat mengganti kampas rem juga bisa merusak komponen-komponen mobil lainnya.
“Kalau penggantiannya tidak tepat waktu, bisa-bisa rem cakram juga rusak. Akibatnya harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk servis,” kata Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani kepada Kompas.com, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Menanti Kolaborasi Vespa dengan Selebriti dalam Negeri
Juni menjelaskan, ada beberapa patokan yang bisa dipakai oleh pengemudi sebagai indikator menentukan kapan waktu penggantian kampas rem.
“Normalnya, kampas rem harus rutin diganti setiap kurang lebih 30.000 kilometer, tapi, terkadang waktu penggantiannya enggak menentu dan bahkan bisa lebih cepat,” ujarnya.
Ciri-ciri lain yang bisa diamati oleh pengemudi adalah bagian roda berbunyi, khususnya roda depan pada mobil front wheel drive.
Kampas rem yang sudah habis akan menimbulkan bunyi desing kasar, seperti gesekan antar logam.
Baca juga: Tips Mengemudi Aman di Tanjakan dan Turunan agar Rem Tidak Blong
“Bunyinya khas, seperti bunyi gerinda yang kasar. Ini jadi salah satu tanda kampas rem sudah mulai aus,” ucap Juni.
Mengingat musim mudik lebaran 2023 berlangsung tidak lama lagi, Juni menyarankan pengguna untuk memeriksa sistem pengereman pada mobil.
“Supata mudik aman dan enggak terganggu, sebaiknya sistem pengereman diperiksa jauh-jauh hari,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.