Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa AC Mobil Tua Sering Tidak Dingin?

Kompas.com - 01/04/2023, 03:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Suhu AC mobil yang tidak dingin merupakan kendala menjengkelkan yang biasanya dialami oleh pemilik mobil tua (motuba).

Situasi ini terkadang cukup mengherankan, karena freon AC dalam keadaan penuh dan aki mobil tidak bermasalah. Jadi apa penyebab utamanya?

Nizar Muzaki, Teknisi Bengkel Spesialis AC Dokter Mobil, menjelaskan, cukup banyak faktor yang bisa menjadi penyebab AC motuba tidak dingin. Tapi ada beberapa sebab utama yang cukup sering dijumpai.

“Penyebab AC motuba tidak dingin itu biasanya karena suhu mesin panas. Ini permasalahan utama yang sangat sering dijumpai,” ucap Nizar kepada Kompas.com, Jumat (31/3/2023).

Baca juga: Beda Baterai Mobil Hybrid dengan Baterai Mobil Listrik

Mesin Mercedes Benz W124 'Boxer' lansiran 1989KOMPAS.com/Daafa Mesin Mercedes Benz W124 'Boxer' lansiran 1989

Menurut dia, temperatur mesin mobil sangat mempengaruhi kualitas pendinginan AC. Dalam hal ini, motuba yang sudah termakan usia biasanya akan memiliki momplikasi kerusakan yang membuat mesin mudah overheat.

“Kalau ditelusuri sebab mesin motuba overheat, ujung-ujungnya ada masalah di radiator. Biasanya radiator sudah berkerak dan pendinginannya tidak bisa maksimal,” katanya.

Zaki menjelaskan, ada beberapa step-by-step penanganan yang dilakukan jika AC motuba tidak dingin. Penanganan itu berupa pemeriksaan pada bagian kompresor mobil.

“Kami mulai dari pemeriksaan tekanan kompresor. Kalau masih rendah, seharusnya servisnya tidak akan banyak, tapi kalau tekanannya tinggi, bakalan rumit,” ujarnya.

Baca juga: Bengkel Resmi BMW Klasik, Terima Konversi Mobil Listrik

Ekstra Fan AC Mobil Kompas.com Ekstra Fan AC Mobil

Saat memeriksa tekanan kompresor, digunakan alat bernama manifold gauge. Kompresor yang masih sehat memiliki tekanan antara 25 psi sampai 30 psi, sedangkan kompresor yang rusak memiliki tekanan di atas 40 psi.

“Kalau tekanan di atas 40 psi opsinya hanya ada dua, yakni mengganti dengan kompresor baru atau dilakukan pembongkaran total untuk mencari sumber penyakitnya,” kata Zaki.

Untuk solusi penanganan terbaik, Zaki menyarankan pengguna untuk melakukan penggantian total kompresor. Langkah ini dianggap lebih minim risiko dan bisa memberikan hasil terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com