JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan sepeda motor pada sepanjang 2022 tembus 5.221.470 unit. Disitat dari data AISI, angka ini naik 3,2 persen dari tahun sebelumnya, yang memperoleh 5.057.516 unit.
Dengan semakin menurunnya dampak pandemi Covid-19, penjualan motor diprediksi bisa meningkat secara natural, lantaran sepeda motor masih menjadi alat transportasi utama di Tanah Air.
Bagai pisau bermata dua. Meningkatnya penjualan motor berdampak baik buat industri sepeda motor, namun tidak baik buat pemerintah. Janji memenuhi target zero emission maksimal tahun 2060 bisa gagal terlaksana.
Sebagai salah satu negara yang menandatangani Perjanjian Paris, nama Indonesia bisa tercoreng di kancah global. Bila terus dibiarkan, rencana pemerintah yang ingin meningkatkan penetrasi motor listrik bisa terhambat.
Baca juga: Video Viral, Pengendara Motor Potong Konvoi Jokowi
Seperti diketahui, rencana penjualan motor listrik yang masif salah satunya ingin berkontribusi pada penurunan polusi. Sebab, berdasarkan data Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) pada 2019, sepeda motor rupanya menghasilkan lebih banyak polusi dibandingkan jenis kendaraan lainnya.
Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB, mengatakan, kendaraan BBM yang paling banyak emisinya adalah sepeda motor. Hal ini berdasarkan penghitungan secara nasional yang dilakukan KPBB pada 2019.
Untuk diketahui, emisi kendaraan bermotor terdiri dari dua jenis. Emisi pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca. Emisi pencemaran udara menyebabkan udara kotor, yang menyebabkan gangguan kesehatan.
Baca juga: Karoseri Adiputro Luncurkan Bus Klasik Milik PO SAN
Adapun emisi gas rumah kaca itu tidak menyebabkan udara kotor, tapi menyebabkan temperatur atmosfer naik, yang menyebabkan pemanasan global.
Ahmad Safrudin atau yang biasa dipanggil Puput, menjelaskan, emisi gas rumah kaca sama bahayanya seperti emisi pencemaran udara.
Pasalnya, emisi gas rumah kaca memengaruhi cuaca, yang dapat menimbulkan badai, hujan berlebihan, atau kering berlebihan. Singkatnya, emisi gas rumah kaca bisa menciptakan bencana iklim
Sementara beban emisi gas rumah kaca, pada periode yang sama mencapai 255.369.057 ton per tahun, di mana sekitar 41 persennya atau sebanyak 104.267.147 ton per tahun dari sepeda motor.
“Secara umum, sepeda motor mengemisikan pencemaran udara yang terbesar dibanding moda transportasi yang lain,” ujar Puput, kepada Kompas.com, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Laju Mobil Tidak Stabil Saat Pedal Rem Diinjak, Ini Penyebabnya
“Penghitungannya dilakukan di seluruh Indonesia, dihitung per satuan. Jadi dari satu unit sepeda motor, satu unit mobil penumpang, satu unit truk, satu unit bus, dan seterusnya. Terus dikalikan dengan total populasi masing-masing kategori kendaraan tadi di seluruh Indonesia,” kata dia.
Dari penghitungan tersebut, diketahui bahwa total kendaraan bermotor pada 2019 jumlahnya 146 juta unit. Sebanyak 121 juta unit (81 persen) di antaranya adalah sepeda motor, kendaraan penumpang 16 juta unit, truk 8,2 juta unit, dan bus 985.000 unit.