Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Disebut Hanya Memindahkan Sumber Polusi, Begini Faktanya

Kompas.com - 08/09/2022, 16:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kendaraan dengan teknologi ICE (Internal Combustion Engine) masih menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar di perkotaan. Pemerintah pun terus mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk menurunkan emisi karbon.

Namun masih banyak yang beranggapan bahwa mobil listrik hanya memindahkan sumber polusi, dari lubang knalpot ke pembangkit listrik yang saat ini dihasilkan oleh pembakaran batubara.

“Banyak yang menyatakan, kalau kita pakai kendaraan listrik, selama listrik itu masih menggunakan bahan bakar fosil, sama saja seperti memindahkan emisi,” ujar Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), disitat dari siaran Youtube Infokpbb (8/9/2022).

Baca juga: Cuma 400 Unit, Motor Jadul Yamaha SR400 Kembali Diproduksi

Ilustrasi emisi kendaraan.jillseymourukip.org Ilustrasi emisi kendaraan.

“Enggak benar juga. Kami sampaikan bahwa electric vehicle itu memiliki efisiensi lebih baik sekitar 43 persen,” kata dia.

Puput sapaan akrabnya, menjelaskan, apabila electric vehicle diisi dengan listrik yang power plant-nya digerakkan oleh diesel. Kemudian dibandingkan dengan kendaraan teknologi ICE yang pakai mesin diesel.

Dengan energi primer yang sama-sama dihasilkan dari diesel fuel, maka electric vehicle lebih efisien 43 persen. Begitu juga dengan nilai karbon yang lebih rendah sekitar 40-43 persen.

Baca juga: Perdana, Honda Pamerkan N-Box di Senayan Park

 

“Itu jawabannya jangan sampai kita berdebat panjang. Ini hanya memindahkan, kemudian kita mengurungkan niat untuk men-deploy, menyebarluaskan electric vehicle, dan itu yang terjadi di pemerintahan,” ucap Puput.

“Pemerintah ragu, apakah benar ini hanya memindahkan emisi? Teman-teman KLHK masih punya posisi seperti ini. Oh tidak, ini lebih efisien, lebih rendah emisi 43 persen,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau