Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepeda Motor Sumbang Polusi Udara Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 31/03/2023, 08:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan sepeda motor pada sepanjang 2022 tembus 5.221.470 unit. Disitat dari data AISI, angka ini naik 3,2 persen dari tahun sebelumnya, yang memperoleh 5.057.516 unit.

Dengan semakin menurunnya dampak pandemi Covid-19, penjualan motor diprediksi bisa meningkat secara natural, lantaran sepeda motor masih menjadi alat transportasi utama di Tanah Air.

Bagai pisau bermata dua. Meningkatnya penjualan motor berdampak baik buat industri sepeda motor, namun tidak baik buat pemerintah. Janji memenuhi target zero emission maksimal tahun 2060 bisa gagal terlaksana.

Sebagai salah satu negara yang menandatangani Perjanjian Paris, nama Indonesia bisa tercoreng di kancah global. Bila terus dibiarkan, rencana pemerintah yang ingin meningkatkan penetrasi motor listrik bisa terhambat.

Baca juga: Video Viral, Pengendara Motor Potong Konvoi Jokowi

Gimik subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Gimik tersebut diberikan sama saja dengan potongan harga atau diskon. Pasalnya, regulasi insentif motor listrik belum resmi dikeluarkan pemerintah.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Gimik subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Gimik tersebut diberikan sama saja dengan potongan harga atau diskon. Pasalnya, regulasi insentif motor listrik belum resmi dikeluarkan pemerintah.

Seperti diketahui, rencana penjualan motor listrik yang masif salah satunya ingin berkontribusi pada penurunan polusi. Sebab, berdasarkan data Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) pada 2019, sepeda motor rupanya menghasilkan lebih banyak polusi dibandingkan jenis kendaraan lainnya.

Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB, mengatakan, kendaraan BBM yang paling banyak emisinya adalah sepeda motor. Hal ini berdasarkan penghitungan secara nasional yang dilakukan KPBB pada 2019.

Untuk diketahui, emisi kendaraan bermotor terdiri dari dua jenis. Emisi pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca. Emisi pencemaran udara menyebabkan udara kotor, yang menyebabkan gangguan kesehatan.

Baca juga: Karoseri Adiputro Luncurkan Bus Klasik Milik PO SAN

Adapun emisi gas rumah kaca itu tidak menyebabkan udara kotor, tapi menyebabkan temperatur atmosfer naik, yang menyebabkan pemanasan global.

Ahmad Safrudin atau yang biasa dipanggil Puput, menjelaskan, emisi gas rumah kaca sama bahayanya seperti emisi pencemaran udara.

Pasalnya, emisi gas rumah kaca memengaruhi cuaca, yang dapat menimbulkan badai, hujan berlebihan, atau kering berlebihan. Singkatnya, emisi gas rumah kaca bisa menciptakan bencana iklim

Foto stok:  Motor listrik Ofero MagicalKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Foto stok: Motor listrik Ofero Magical
Dalam penelitian itu, tercatat beban emisi pencemaran udara totalnya mencapai 14.510.395,9 ton per tahun. Dari jumlah itu, 69 persen atau 9.982.769,16 ton per tahun disumbang dari sepeda motor.

Sementara beban emisi gas rumah kaca, pada periode yang sama mencapai 255.369.057 ton per tahun, di mana sekitar 41 persennya atau sebanyak 104.267.147 ton per tahun dari sepeda motor.

“Secara umum, sepeda motor mengemisikan pencemaran udara yang terbesar dibanding moda transportasi yang lain,” ujar Puput, kepada Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Laju Mobil Tidak Stabil Saat Pedal Rem Diinjak, Ini Penyebabnya

Asap knalpotwikimedia.org Asap knalpot

“Penghitungannya dilakukan di seluruh Indonesia, dihitung per satuan. Jadi dari satu unit sepeda motor, satu unit mobil penumpang, satu unit truk, satu unit bus, dan seterusnya. Terus dikalikan dengan total populasi masing-masing kategori kendaraan tadi di seluruh Indonesia,” kata dia.

Dari penghitungan tersebut, diketahui bahwa total kendaraan bermotor pada 2019 jumlahnya 146 juta unit. Sebanyak 121 juta unit (81 persen) di antaranya adalah sepeda motor, kendaraan penumpang 16 juta unit, truk 8,2 juta unit, dan bus 985.000 unit.

“Maka secara agregat sepeda motor mengemisikan emisi pencemaran udara 69 persen, mobil penumpang 14 persen, truk 10 persen dan bus 7 persen,” ucap Puput.

Baca juga: Sirkuit Portimao Terancam Dicoret dari MotoGP Tahun Depan

Pengujung menyaksikan motor listrik United MX-1200 di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). United MX-1200 ditenagai motor listrik 72V dengan top power 2200W, dengan baterai jenis Graphene berkapasitas 72V21,8 Ah.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pengujung menyaksikan motor listrik United MX-1200 di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). United MX-1200 ditenagai motor listrik 72V dengan top power 2200W, dengan baterai jenis Graphene berkapasitas 72V21,8 Ah.

Penjualan Motor Listrik

Tren penjualan motor listrik dalam beberapa waktu terakhir masih belum cerah. Asosisasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menghitung penjualan motor listrik di Indonesia sejak 2019 hingga 2022, masih kalah jauh dibandingkan motor bensin.

Pada tahun 2019-2022, penjualan motor listrik baru mencapai 30.837 unit. Dibandingkan dengan penjualan motor bensin telah menembus 29.035.393 unit pada periode yang sama.

Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi mengatakan, pemerintah sudah menargetkan penjualan motor listrik sebanyak 2 juta unit pada 2024.

Baca juga: Ngebut di Tol, BMW X1 Tabrak Truk Pasir sampai Ringsek

Menurutnya, target ini bakal terbantu juga dari subsidi pemerintah yang bakal diberikan kepada produsen motor listrik.

“Tinggal menunggu saja kita, menyambut masalah subsidi yang diberikan Rp 7 juta. Dan subsidi itu tidak diberikan kepada sepeda motor baru saja, tapi juga termasuk konversi,” ujar Budi di pameran IIMS pada Februari lalu.

Rencananya, subsidi ini diberikan kepada 200.000 unit motor listrik baru dan 50.000 unit motor listrik konversi sampai akhir 2023.

Baca juga: Toyota Pastikan Ada Hybrid Baru Produksi Lokal Tahun Ini

Uji emisi gas buang kendaraan di diler YamahaFoto: Yamaha Uji emisi gas buang kendaraan di diler Yamaha

Kemudian pada sepanjang 2024, kuota subsidi bertambah menjadi 600.000 unit motor listrik baru dan 150.000 unit motor listrik konversi.

Dengan demikian, secara total, ada 750.000 unit motor listrik baru maupun konversi yang mendapatkan subsidi selama dua tahun kebijakan subsidi motor listrik.

Baca juga: Mau Beli Mercedes-Benz, Gaji Minimal Harus Rp 50 Juta per Bulan

Motor listrik Honda EM1 e: dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Motor listrik ini telah mengusung Honda Mobile Power Pack e:, yaitu teknologi baterai terbaru yang dapat ditukar dengan mudah, dan bisa melakukan pengisian daya di rumah.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Motor listrik Honda EM1 e: dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Motor listrik ini telah mengusung Honda Mobile Power Pack e:, yaitu teknologi baterai terbaru yang dapat ditukar dengan mudah, dan bisa melakukan pengisian daya di rumah.

Kapan Anggota AISI Jual Motor Listrik?

Melihat target pemerintah yang cukup besar, rasanya hanya pabrikan roda dua yang sudah memiliki pabrik perakitan di dalam negeri yang bisa memenuhi permintaan tersebut.

Bukan memandang sebelah mata pabrikan motor listrik yang baru bermunculan. Tapi kapasitas produksi mereka memang masih terbilang kecil.

Terlebih kualitas produk yang disajikan kebanyakan belum masuk selera konsumen Indonesia yang ‘melek’ teknologi.

Baca juga: Deretan SUV Murah di Bawah Rp 250 Juta yang Siap Dipakai Mudik

Maka tak heran bila perhatian langsung tertuju pada 5 merek anggota Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), yang terdiri dari Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS.

Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI, mengatakan, sejauh ini anggotanya memang sebatas melakukan studi dan survei kepada konsumen.

Menurutnya ada sejumlah alasan mengapa anggota AISI terkesan lambat dalam meluncurkan motor listrik ke pasar.

“Soalnya anggota kami kan harus membangun infrastruktur. Itu yang kita pikirkan supaya konsumen tidak terganggu kenyamanannya. Keamanan konsumen juga, kan sebelum mereka mobile kita harus siapkan semuanya di beberapa tempat,” ucap Sigit, kepada Kompas.com (30/3/2023).

Baca juga: Karoseri Laksana Luncurkan Bus Baru PO Samarinda Lestari Transport

Yamaha unjuk diri di IMOS 2022 dengan menampilkan motor listrik Yamaha E01 lengkap dengan stasiun pengisian baterai sebagai daya tarik utama.KOMPAS.com/Janlika Yamaha unjuk diri di IMOS 2022 dengan menampilkan motor listrik Yamaha E01 lengkap dengan stasiun pengisian baterai sebagai daya tarik utama.

“Kami menyambut positif apa yang dicanangkan pemerintah, tinggal kita siapkan semua prasarananya dengan baik dan benar,” kata dia.

Sigit memastikan peluncuran motor listrik dari anggota AISI bakal dilakukan pada 2023. Dan kabarnya lagi, motor listrik tersebut akan langsung dilepas ke konsumen pada semester kedua tahun ini.

“Kami pasti tahun ini, beberapa anggota kami sudah komitmen, langsung dijual. Jadi tinggal launching saja, yang perlu dipastikan bulannya apa. Itu kan sambil pengin tahu animonya konsumen seperti apa,” kata Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com