Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kasus Kecelakaan Maut, Truk Wajib Pakai Bemper Belakang atau RUP

Kompas.com - 21/03/2023, 14:01 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kasus tabrak belakang truk kondisi mobil parah karena mobil masuk ke kolong truk yang tinggi. Karena itu truk mesti memakai bemper atau rear underrun protection (RUP).

RUP menjadi salah satu perangkat tambahan yang krusial. Sebab sasis truk berada pada posisi lebih tinggi. Jika mobil menabrak bagian belakang truk, sasis atau badan truk langsung menghantam kepala pengemudi.

Baca juga: Bahaya, Jangan Nyalakan Wiper Saat Kaca Mobil Kering

Contoh kecelakaan fatal yang terjadi ialah kecelakaan yang melibatkan atlet bulu tangkis Indonesia, Syabda Perkasa Belawa. Syabda meninggal dunia usai sedan Toyota Camry yang ditumpanginya menabrak bagian belakang truk.

Perisai belakang trukdoc Djoko Setijowarno Perisai belakang truk

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, pihaknya terus mendorong semua truk wajib dilengkapi dengan RUP atau bumper belakang.

“Untuk penurunan fatalitas, kami mendorong semua kendaraan barang wajib dilengkapi dengan perisai kolong belakang (RUP). Sehingga mobil yang menabrak tidak masuk ke kolong kendaraan barang,” ucap Wildan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/3/2023).

Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Danto Restyawan, mengatakan, ketentuan RUP sebetulnya sudah diatur dalam sesuai Permen 74 Tahun 2021 mengenai Perlengkapan Keselamatan Kendaraan Bermotor Selain Sepeda Motor.

Baca juga: Fasilitas Uji Kendaraan Baru Bekasi Bisa Dorong Ekspor Mobil CBU

Pemasangan stiker pemantul cahaya pada perangkat RUP trukTribun Jateng/Permata Putra Sejati Pemasangan stiker pemantul cahaya pada perangkat RUP truk

Ketentuan RUP atau "perisai kolong belakang dalam bahasa Indonesia tersebut yang tertuang pada Permen 74 Tahun 2021 Pasal 15 dan Pasal 16.

Danto menjelaskan, RUP wajib dipasang pada mobil barang dan atau truk dengan Jumlah Berat Bruto (JBB) mulai 5.000 kg atau 5 ton ke atas.

JBB sendiri merupakan berat operasional maksimum dari sebuah kendaraan sebagaimana dinyatakan oleh produsen.

Kemudian RUP disediakan oleh pembuat, perakit, pengimpor dan atau perusahaan karoseri.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Air Buangan AC Rumah Bagus untuk Radiator Mobil?

Truk tronton R 1916 BT terparkir di Barat komplek kantor Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sopir bernama Yadi (62) sempat memarkirkan truk itu di sana. Ia pingsan di kantor polisi, lalu dinyatakan meninggal dunia di RSUD Wates beberapa jam kemudian.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Truk tronton R 1916 BT terparkir di Barat komplek kantor Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sopir bernama Yadi (62) sempat memarkirkan truk itu di sana. Ia pingsan di kantor polisi, lalu dinyatakan meninggal dunia di RSUD Wates beberapa jam kemudian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com