JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara sepeda motor di malam hari membutuhkan lampu yang terang. Sayangnya, banyak pengendara tidak memperhatikan kondisi kendaraan. Misalnya, membiarkan lampu belakang tidak menyala.
Padahal, lampu tersebut digunakan untuk tanda adanya pengereman dan sebagai standar keselamatan berkendara.
Jika dibiarkan, pengemudi mobil atau sepeda motor yang berada di belakang akan terkejut. Bohlam lampu belakang dilihat dari usia pakai, tidak ada bedanya dengan komponen kelistrikan lain. Tidak memiliki usia pakai dan terkadang putus sendiri.
"Di cek sebulan sekali untuk menghindari kejadian tabrak belakang. Lha kalau lampu mati, pengendara di belakang bagaimana caranya tau ada yang ngerem? Lampu utama nyala otomatis akan nyala juga, fungsinya jadi satu. Bohlam putus bisa karena overheat atau memang usia," kata Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim.
Baca juga: Perhatikan Ciri-ciri Kampas Rem Motor Mulai Aus
Nurhadi melanjutkan, lampu belakang wajib dilihat, jika di rem tidak nyala kemungkinan lampu rem yang putus. Perlu diketahui juga, bahwa lampu rem belakang terpisah dengan lampu belakang utama.
Hanya saja jika kedua lampu itu mati bersamaan, dipastikan bohlam tidak berfungsi.
Menurut Nurhadi, tidak ada pilihan selain pergantian komponen. Jika masalah muncul bukan dari bohlam, ditangani dengan membongkar kelistrikan sepeda motor.
"Bongkar semua, itu bisa kabel putus, atau sistem ada yang korsleting. Ya satu-satu, memang teliti untuk masalah kelistrikan," katanya.
Baca juga: Ketemu Turunan Panjang, Begini Caranya Agar Rem Skutik Tidak Blong
Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Mranggen Herta Arcadia mengatakan, lampu rem yang sering putus juga menandakan adanya masalah rem motor. Cek komponen yang rusak sifatnya menyeluruh, dari sistem rem, hingga ABS.
"Rem motor ABS ada sensor dan modul rem. Pakai scanner biar akurat rusaknya dimana. Lampu rem belakang yang menyala terus berarti mekanikalnya masih kerja, dia terkunci," kata Herta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.