JAKARTA, KOMPAS.com - Satu komponen yang membedakan sepeda motor listrik dengan motor konvensional, yaitu sistem baterai.
Fungsi baterai pada motor konvensional hanya digunakan untuk memberikan suplai ke sistem elektrikal. Sementara di motor listrik, baterai menjadi sumber utama daya atau sebagai penggerak
Menurut Adyta, pemilik Bengkel Spesialis Motor Listrik EV Centrum, ada beberapa jenis baterai yang umum dijumpai pada motor-motor listrik di Indonesia.
“Baterai motor listrik yang umum dijumpai ada 2 jenis, yaitu Sealed Lead Acid (SLA) dan Lithium. Lithium dibagi menjadi 2, yakni Lithium Ion (Li-Ion) dan Lithium Polymer (Li-Po),” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Spesifikasi Wuling Air ev, Mobil Listrik Mungil Buatan Lokal
Adyta melanjutkan, baik baterai SLA ataupun Lithium memiliki fungsi yang serupa, yakni memberikan daya bagi dinamo penggerak motor. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan antara keduanya.
Baterai jenis Sealed Lead Acid (SLA)
Dibandingkan lithium, baterai SLA jauh lebih murah dan lebih berat. Biasanya motor-motor listrik menggunakan konfigurasi rangkaian seri untuk baterai jenis SLA.
“Ini umum dan sering banget dijumpai di motor-motor listrik yang harganya menengah ke bawah, kisaran Rp 7 juta sampai Rp 15 juta. Misalnya Uwinfly dan Selis,” kata Adyta.
Baterai jenis SLA dikenal tangguh, kuat, dan tahan lama. Ditambah dengan harganya yang murah, baterai jenis ini digemari produsen sebagai sumber daya motor listrik.
Baca juga: ION Mobility Klaim TKDN Bisa Tembus 80 Persen
Baterai Jenis Lithium
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.