Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Mau Keluar, Inden Hyundai Ioniq 5 Masih Panjang

Kompas.com - 13/03/2023, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID berjanji akan terus berusaha untuk meningkatkan produksi Ioniq 5 guna memenuhi seluruh ekspektasi konsumen, yang sudah rela antre alias inden cukup lama. Padahal, insentif yang disiapkan pemerintah untuk konsumen mobil listrik segera keluar.

Dikatakan Chief Operating Officer PT HMID Makmur, peningkatan produksi itu, rencananya empat kali lipat dari tahun lalu, yang mencangkup model Stargazer, Creta, sampai Ioniq 5.

"Inden (Ioniq 5) kami memang saat ini sudah hampir 4.000 unit. Kami mohon maaf karena ada konsumen tahun lalu, menunggu sampai satu tahun. Tetapi tidak usah khawatir, kami akan percepat," katanya saat ditemui belum lama ini.

Baca juga: PLN Mau Perbanyak Lokasi SPKLU dan SPBKLU

Hyundai Ioniq 5 banyak diminati untuk test drive di IIMS 2023KOMPAS.com/Daafa Hyundai Ioniq 5 banyak diminati untuk test drive di IIMS 2023

"Sekarang kami bisa percepat selama enam bulan," lanjut Makmur.

Namun, ia belum dapat memastikan berapa lama inden Ioniq 5 apabila ada konsumen baru yang melakukan pemesanan sekarang. Serta, seberapa besar porsi kenaikan produksi Ioniq 5 nantinya, terkusus ketika pemberian insentif pada Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) berlaku.

Sebab diketahui, dalam kebijakan yang rencananya berlaku mulai 20 Maret 2023 itu, Ioniq 5 menjadi salah satu produk mobil listrik yang memenuhi syarat mendapatkan insentif, selain Wuling Air EV.

Adapun produksi Ioniq 5 di dalam negeri sendiri, diolah dari data Gaikindo, sepanjang tahun lalu hanya bisa mencapai 1.865 unit.

"Jadi begini, kalau dirunut tahun 2020 itu kami jual EV hanya 200 unit. Lalu 2021, kami jual 660 unit. Tahun lalu, 1.800 unit lebih dan tahun ini kami sudah siapkan menaikkan produksi empat kali lipat," katanya.

Baca juga: Mitsubishi Targetkan EV Jadi Tulang Punggung Penjualan

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) meninjau proses perakitan mobil di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang berada di Bekasi, Jawa Barat, pada hari ini Rabu (16/3/2022) sekaligus meresmikan peluncuran mobil listrik Ioniq 5 pertama yang dibuat di Indonesia.ANTARA FOTO/HO/Biro Pers, Media dan Informasi Setpres/Kris Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) meninjau proses perakitan mobil di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang berada di Bekasi, Jawa Barat, pada hari ini Rabu (16/3/2022) sekaligus meresmikan peluncuran mobil listrik Ioniq 5 pertama yang dibuat di Indonesia.

Meski harus menunggu lama, Makmur yakin konsumen Ioniq 5 di pasar otomotif Indonesia tak lantas membatalkan pemesanan mereka begitu saja. Ketika konsumen menahan pemesanan maka antrean akan diberikan kepada konsumen lain yang sudah antre di belakangnya.

"Karena konsumen menunggu lama, mereka tidak (ada) yang menunda pemesanan di Ioniq 5. Kalau misalnya ada yang menahan, kami berikan kepada antrean selanjutnya. Sebab kebetulan inden panjang, jadi kami berusaha percepat produksi dan suplai ya," ucap Makmur.

"Kami sangat support dan berterima kasih kepada pemerintah terhadap upaya mempercepat elektrifikasi. Kami menunggu untuk kira-kira mekanisme pelaksanaannya seperti apa," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, pemberian insentif Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk roda empat bakal keluar 20 Maret 2023 mendatang. Saat ini, skema penyaluran bantuan terkait belum putus. Sebab terdapat perbedaan fokusan dengan sepeda motor listrik dan konversi.

"Kami sudah putuskan untuk tahun 2023, bantuan pemerintah untuk pembelian roda dua listrik itu Rp 7 juta, yang dialokasikan ke 200.000 unit motor EV," kata Agus di Jakarta, Jumat (10/3/2023).

"Kalau untuk motor EV ini akan menerima manfaat adalah basisnya UMKM dan nanti data dari UMKM akan kami konsolidasikan. Kalau mobil terbuka, tidak dibatasi harus UMKM atau siapa pun. Insya Allah sekitar 20 Maret 2023 nanti (berlakunya)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau