JAKARTA, KOMPAS.com - Menyetir di jalanan ada kalanya bertemu dengan beberapa kendaraan yang memakai strobo atau sirene. Seharusnya, sesuai aturan, tidak semua mobil boleh memasangnya.
Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 134, tertulis kendaraan yang mendapatkan prioritas utama. Atribut seperti lampu strobo merah atau biru dan sirene boleh digunakan.
Berikut pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan berikut:
Baca juga: Pakai Strobo, Pengendara Vellfire Ini Cuma Kena Tegur Polisi
Ilustrasi lampu rotator sirene kendaraan
Menurut Kombes Pol Mohammad Tora, Kasubdit Standar Cegah dan Tindak Ditkamsel Korlantas Polri, kendaraan yang sudah dapat prioritas wajib dikasih jalan.
"Kalau sudah lihat rombongan ini (kendaraan yang dapat prioritas) wajib berikan prioritas karena dia mengawal macam-macam, selama dia buat surat permohonan bisa dibantu, kecuali kondisi darurat, ambulans, atau damkar (tidak perlu surat permohonan)," ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Video Viral Anak SMP Nyetir Mobil, Warganet Sebut Pasti Tak Punya SIM
Jika ditemukan orang yang atau pengguna jalan yang menghalangi laju kendaraan prioritas, dia yang seharusnya ditindak. Jadi sudah ada aturan siapa saja yang bisa mendapatkan prioritas tersebut di jalan.
Toha menjelaskan, lampu isyarat merah atau biru sudah jelas siapa yang menggunakan. Tapi sayang banyak juga di jalanan pengguna mobil dinas yang memakai klakson tapi dari bunyi sirene, seharusnya tidak boleh.
"Penggunaan ini (sirene) khusus dalam kegiatan tugas. Bukan berangkat kantor terlambat, pulang pengen cepat, ada orang nyeberang diklakson pakai sirene," kata Toha.
Selain itu juga penggunaan lampu strobo cuma dalam rangka tugas. Bukan berarti saat berhenti di macet, atau parkir lampunya masih menyala.
"Kalau dijumpai silakan saja divideokan, itu haknya masyarakat. Kita pun sudah sering menindak karena bisa ditemukan di mana saja (strobo dan sirene)," kata Toha.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.